Selasa 31 Oct 2017 14:36 WIB

Jembatan Ambruk, Warga Sewu-Gadingan Lewat Jalur Alternatif

Rep: Andrian Saputra/ Red: Andi Nur Aminah
Jembatan ambruk (ilustrasi)
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Jembatan ambruk (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Warga kampung Sewu, Solo yang hendak menuju Sukoharjo melalui Kampung Gadingan atau arah sebaliknya kini harus berputar arah. Warga tak lagi dapat melintasi jembatan Sasak yang menghubungkan kedua kampung itu. Sebab jembatan di atas aliran sungai Bengawan Solo itu ambruk setelah dilanda derasnya air sungai Bengawan Solo akhir pekan kemarin.

Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Suharsi (44 tahun) warga Sewu mengatakan jembatan Sesek menjadi jalur tercepat yang dapat diakses warga untuk menuju Sukoharjo ataupun dari arah sebaliknya. Namun beberapa hari terakhir, volume warga yang melintasi jembatan yang tersebut meningkat, terutama pengendara sepeda motor.

Ini dikarenakan ditutupnya jembatan Mojo, yang merupan jalur lain yang menghubungkan kedua kampung yang kini dalam perbaikan. "Memang cepat, tapi saya juga sebenarnya takut. Kalau tidak terpaksa tak mau lewat Jembatan Sasak," lebih pilih ke Jembatan Mojo, tutur Suharsi pada Selasa (31/10).

Kini warga dari dua kampung itu harus berputar melalui jalur lain yang lebih aman, yakni jembatan Bacem dan jembatan Jurug. Terpisah Kepala Dinas Perhubungan, Hari Prihatno menilai jembatan Sasak yang dibangun warga memang tak layak dilalui. Itu sebabnya, saat ini Pemkot Solo tengah melakukan perbaikan pada jembatan Mojo sebagai akses penghubung kedua kampung.

Ia mengatakan sebelum jembatan Sasak ambruk diterjang derasnya sungai Bengawan Solo, warga telah diimbau untuk melalui jalur alternatif lain yakni melalui jembatan Jurug dan jembatan Bacem, sambil menunggu selesainya perbaikan jembatan Mojo. Namun, warga justru memaksakan melalui jembatan Sasak. "Menurut saya memang tak layak, warga sabar dululah sampai perbaikan selesai, cari alternatif jalur lain, muter dulu tak apa-apa kan," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengintruksikan agar menutup akses tersebut. Ini untuk mengantisipasi warga kembali mendirikan dan melalui jalur tersebut. Menurutnya pendirian jembatan tersebut harus mendapat izin Provinsi karena menghubungkan Surakarta dan Sukoharjo.

Selain itu, pembanguban jembatan yang melintasi Bengawan Solo, kata dia, harus terlebih dulu berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo. "Memang jembatan itu harusnya ditutup, karena tak ada izinnya juga," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement