Rabu 01 Nov 2017 12:35 WIB

Saipov Asal Uzbekistan, Terduga Pelaku Teror New York

Rep: Marniati/ Red: Elba Damhuri
Sedikitnya delapan orang tewas dan 11 lainnya cedera di New York, Amerika Serikat (AS), setelah sopir truk masuk ke jalur sepeda di Lower Manhattan dan menabrak sejumlah orang di sana.
Foto: AP/Bebeto Matthews
Sedikitnya delapan orang tewas dan 11 lainnya cedera di New York, Amerika Serikat (AS), setelah sopir truk masuk ke jalur sepeda di Lower Manhattan dan menabrak sejumlah orang di sana.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sayfullo Saipov, seorang pria asal Uzbekistan, dituduh menjadi pelaku serangan teror di New York dengan mengemudikan truknya ke jalur sepeda. Akibatnya delapan orang tewas dan 11 lainnya luka-luka.

Saipov dilaporkan telah memasuki Amerika Serikat pada 2010 dan tinggal di Ohio, Florida, dan terakhir di Paterson, New Jersey.

Dilansir dari the Guardian, Rabu (1/11), Dilfuza Iskhakova, yang tinggal di Cincinnati, Ohio, mengatakan Saipov telah tinggal bersamanya selama beberapa bulan sekitar enam tahun yang lalu setelah tiba dari Uzbekistan.

"Dia tampak seperti orang baik, tapi dia tidak banyak bicara. Dia hanya pergi bekerja dan kembali lagi. Dia dulu bekerja di gudang," kata Iskhakova.

Catatan negara bagian Ohio menunjukkan bahwa Saipov mendaftarkan sebuah bisnis yang melibatkan kendaraan pada Mei 2011. Menurut Iskhakova, keluarganya telah kehilangan kontak dengan Saipov dalam beberapa tahun terakhir.

Yang ia ketahui saat ini bahwa Saipov memiliki seorang istri dan dua anak kecil. "Dia berasal dari negara saya. Ayahnya mengenal suamiku, dan mengirim Sayfullo ke sini karena dia tidak mengenal seseorang," katanya.

Kemudian Saipov pindah ke Florida dan bekerja sebagai sopir truk, sebelum berkendara untuk Uber saat tinggal di New Jersey.

Kobiljon Matkarov (37), seorang imigran Uzbek, mengatakan kepada New York Times bahwa dia bertemu Saipov di Fort Myers, Florida, beberapa tahun yang lalu ketika Saipov bekerja sebagai sopir truk. "Dia orang yang sangat baik saat saya mengenalnya," katanya kepada the Times.

Menurutnya, Saipov begitu menyukai AS. Saipov merasa sangat beruntung bisa berada di AS. "Dia tidak tampak seperti teroris, tapi saya tidak mengenalnya dari dalam," katanya.

Saipov pernah tinggal di sebuah kompleks apartemen di Tampa, dekat Sungai Hillsborough. Washington Post melaporkan pada Selasa malam, penyelidik berpakaian preman terlihat dari kompleksnya.

Tidak jelas kapan Saipov pindah ke New Jersey dan mulai mengemudi untuk Uber. Perusahaan tersebut melakukan kontak dengan penegak hukum dan FBI. Dari riwayat kerja Saipov, tidak ada laporan terkait ancaman keselamatan selama ia bekerja.

Dalam sebuah pernyataan juru bicara Uber mengatakan perusahaan merasa khawatir dengan tindakan kekerasan yang terjadi. "Hati kita bersama para korban dan keluarga mereka. Kami telah menghubungi petugas penegak hukum untuk memberikan bantuan penuh kami, "kata pernyataan tersebut.

Pihak berwenang belum menyampaikan informasi terkait motif Saipov dalam melakukan serangan. Namun, New York Times melaporkan Saipov berada di radar otoritas federal.

Media lain melaporkan Saipov telah ditangkap di St Louis, Missouri, tahun lalu setelah dia tidak hadir di pengadilan untuk pelanggaran lalu lintas pada 2015. Sebuah catatan pengadilan Missouri menyatakan Saipov muncul pada Mei dan dinyatakan bersalah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement