Jumat 03 Nov 2017 00:29 WIB

Menangkan Best Paper Award Ini Alasan Bambang Pilih Republika

Koran Republika edisi #republikasap
Foto: dok
Koran Republika edisi #republikasap

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Paper yang ditulis dosen Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie, Bambang Sukma Wijaya, berhasil meraih Juara 1 dan 2 Best Paper Award di ajang Indonesian Media Research Award and Summit (IMRAS) yang diselenggarakan oleh Serikat Perusahaan Pers (SPS), Rabu (1/11) di Surabaya. Bambang menggondol dua penghargaan sekaligus.

Untuk kategori media online, Bambang meraih Juara 1. Sedangkan untuk kategori Media Cetak, dia menduduki posisi kedua.

Riset media cetak yang mengantarkannya menjadi juara itu setelah menulis paper berjudul Menggantang ‘Asap’ Popularitas: Strategi Komunikasi Kreatif Berita Utama Republika untuk kategori Media Cetak.

Lantas, apa alasan Bambang memilih Republika sebagai objek kajiannya? Kreativitas membuat berita utama tentang kabut asap pada koran Republika edisi 8 Oktober 2015 menjadi alasannya. Edisi tersebut, menurut dia, memiliki karakter ambient media yang sangat kuat.

"Sangat mengejutkan bahwa Republika bisa begitu kreatif membuat berita utama tentang kabut asap pada 8 Oktober 2015. Orang iklan saja yang sehari-hari berkecimpung dalam dunia kreatif tidak gampang bikin ambient media. Tapi ini Republika, kumpulan para jurnalis yang boro-boro mikirin ide kreatif, ngejar deadline untuk berita saja sudah cukup menyita waktu. Tapi ini nyata lho, Republika bisa sehebat orang-orang kreatif iklan," ujar Bambang kepada Republika.co.id, Kamis (2/11).

Bambang yang juga tengah meniti Kajian Budaya dan Media, di Sekolah Pascasarjana UGM ini mengaku sebetulnya sudah memendam niat sejak 2015 untuk mengulik lebih dalam dapur Republika. "Tapi baru terwujud tahun ini, dan alhamdulillah, Republika sangat terbuka untuk berbagi pengalaman kreatif dan jurnalismenya. Alhasil, riset ini menghasilkan dua konsep atau teori, yakni model komunikasi kreatif berita utama, dan teori ambient headlines," ujarnya.

Bahkan, lebih dari ekspektasinya, alumnus Komunikasi Universitas Hasanuddin ini mengaku dari riset tentang ambient headlines Republika memberinya tiga ide makalah. "Salah satunya yang menang di IMRAS ini, dan sisanya insya Allah untuk jurnal internasional. "Saya berencana menerjemahkan riset ini ke dalam bahasa Inggris agar Republika bisa nongol di jurnal internasional," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement