Jumat 03 Nov 2017 13:30 WIB

741 Warga Sipil Tewas Dieksekusi ISIS dalam Pembebasan Mosul

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Teguh Firmansyah
Masjid Agung Al Nuri di Kota Tua Mosul, Irak. Masjid tersebut dihancurkan ISIS yang tak rela melihat masjid dikuasai pasukan Irak.
Foto: AP/Felipe Dana
Masjid Agung Al Nuri di Kota Tua Mosul, Irak. Masjid tersebut dihancurkan ISIS yang tak rela melihat masjid dikuasai pasukan Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- PBB melaporkan sebanyak 741 warga sipil tewas dalam eksekusi yang dilakukan oleh kelompok ISIS selama pertempuran di kota Mosul, Irak. Kelompok tersebut juga diduga melakukan penculikan massal, membentuk perisai manusia, melakukan pembongkaran rumah dengan sengaja, dan menargetkan rang-orang yang mencoba melarikan diri.

"Mereka yang bertanggung jawab harus mempertanggungjawabkan kejahatan keji ini," kata Kepala Hak Asasi Manusia PBB, Zeid Raad Al Hussein dalam sebuah laporan seperti yang dilansir dari BBC News, Jumat (3/11).

Ia juga mengusulkan agar pelanggaran yang dilakukan oleh pasukan Irak diselidiki. PBB juga mengatakan, 461 warga sipil lainnya tewas akibat koalisi serangan udara pasukan militer Irak dan pemimpin AS, selama fase pertempuran yang berlangsung dari November 2016 sampai Juli 2017.

Secara keseluruhan, setidaknya 2.521 warga sipil tewas dan 1.673 lainnya cedera dalam operasi militer tersebut. Menurut laporan yang diterbitkan, Kamis (2/11) oleh Misi Bantuan PBB untuk Irak dan Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, sebagian besar warga sipil tewas akibat serangan kelompok ISIS.

Awal November 2016, anggota kelompok tersebut menggunakan pengeras suara untuk mengumumkan bahwa penduduk daerah yang direbut kembali oleh pasukan keamanan Irak dianggap sebagai target sah. Ini karena mereka gagal dalam melawan pasukan. ISIS juga menggunakan alat peledak dan menembaki warga sipil yang mencoba melarikan diri.

"Selama operasi untuk merebut kembali Kota Mosul, ribuan warga sipil menjadi sasaran pelanggaran hak asasi manusia yang mengejutkan dan pelanggaran yang jelas terhadap hukum humaniter internasional," tambah Zeid.

Baca juga,  Mosul Hampir Sepenuhnya Dikuasai Pasukan Irak.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement