REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI - Lebih dari satu dekade dalam pembuatannya, Museum Louvre Abu Dhabi akan dibuka pada pekan ini. Pembukaan museum ini merupakan cabang pertama Louvre di luar Paris yang memamerkan koleksi seni terbesar di dunia sekaligus membawa nama terkenal ke dunia Arab untuk pertama kalinya.
Presiden Prancis Emmanuel Macron dijadwalkan menghadiri peresmian pada kunjungan pertamanya ke Uni Emirat Arab sejak menjabat pada Mei. Selama 10 tahun ke depan, 13 museum terkemuka Prancis akan meminjamkan karya ke UAE selama dua tahun. Museum saat ini memiliki sekitar 300 keping pinjaman, termasuk potret diri 1887 oleh Vincent van Gogh dan Leonardo da Vinci "La Belle Ferronniere".
UEA telah bertahun-tahun secara diam-diam membangun koleksi permanennya sendiri. Louvre Abu Dhabi menampilkan lebih dari 250 karya seni dari koleksi Emirati, termasuk karya "Gipsi" Edouard Manet dan karya seniman abstrak Belanda Piet Mondrian dan Osman Hamdi Bey dari Turki.
Sekitar lima persen museum didedikasikan untuk seni kontemporer dan modern, termasuk karya monumental Ai Weiwei dari Cina. Di antara pameran tersebut adalah Alquran abad keenam, sebuah Alkitab gothik dan sebuah Taurat Yaman saling berhadapan dan memperlihatkan ayat-ayat yang membawa pesan yang sama.
"Jauh lebih universal daripada Louvre di Paris. Ini adalah kesempatan untuk membuka gagasan museum ke berbagai benua dan peradaban yang berbeda. Ini bergabung dengan seni Louvre dan Musee d'Orsay" katanya seperti dilansir dari laman, Arab News.
Pembukaan tersebut terjadi satu dekade setelah Prancis dan UEA menyetujui sebuah kemitraan 30 tahun. Kala itu, kemitraan diperkirakan bernilai 1,1 miliar dollar AS, termasuk hampir setengah miliar dolar untuk hak merek Louvre saja. Emirati dan pejabat Prancis menolak untuk mengungkapkan biaya akhir proyek tersebut.
Desain museum, oleh arsitek pemenang Pritzker Prize Perancis Jean Nouvel, memunculkan citra Madinah Arab seperti yang terlihat melalui mata seorang sinematografer kontemporer. Kubah berwarna perak dengan pola arabesque berlubang tampak mengapung di atas galeri museum putih, menciptakan apa yang Nouvel sebut sebagai hujan cahaya.
Pihak berwenang telah mengambil tindakan serius untuk melindungi seni dari panas selama transportasi dan penyimpanan. Museum ini juga dijaga oleh pasukan Emirati berkoordinasi dengan pakar Prancis termasuk pasukan keamanan pertahanan dan terorisme.