REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mengoperasikan empat trayek Bus Transjakarta yang menggunakan OK Otrip. Keempat trayek ini ditargetkan akan mulai beroperasi akhir tahun ini atau awal tahun depan.
"OK Otrip kemarin sudah disampaikan Pak Dirut empat rutenya. Dan kita siapkan terus dengan Dishub. Dengan berbasis data, data driven," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota, Kamis (7/11).
Menurut Sandiaga, saat ini tim OK Otrip sedang mengkaji detail konsep yang akan digunakan di empat trayek tersebut. Ini termasuk menyiapkan sistem yang akan digunakan pada mesin tap-in dan tap-out, juga integrasi sistem dengan moda transportasi lainnya.
Sandi berharap biaya transportasi akan dibuat seefektif dan efisien mungkin, sehingga terjangkau, khususnya bagi warga kelas menengah ke bawah. Ia mengatakan, Direktur Utama Transjakarta Budi Kaliwono mengajukan agar biaya yang dikenakan sama dengan Transjakarta, yaitu Rp 3.500. Sementara, perhitungan Pemprov DKI menunjukkan harga sekitar Rp 5.000.
"Tapi buat saya kalau Transjakarta bisa semurah mungkin akan lebih baik," kata Sandi.
Empat proyek dimaksud yaitu Semanggi-Senen, Lebak Bulus-Blok M, Senen-Sunter dan SCBD-Gandaria.