REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Slaven Bilic tidak sakit hati atas pemecatan yang diterimanya dari West Ham United. Menurut Bilic, wajar jika manajemen West Ham memecatnya karena memang perjalanan the Hammers musim ini sangat buruk.
"Saya tidak sakit hati. Kami memang tidak bisa dengan baik melewati momen penting musim ini," kata Bilic dikutip dari Sky Sports, Selasa (7/11).
Sosok yang pertama kali melatih West Ham tahun 2015 silam ini mengatakan, sebenarnya ia menjalani karier yang hebat di klub asal kota London tersebut. Khususnya, ketika membawa West Ham menempati urutan ketujuh pada klasemen akhir musim 2015/2016.
Kala itu, West Ham mencetak angka tertinggi yang pernah dibuat klub itu di ajang Liga Primer Inggris, yakni 62 angka.
Namun, Bilic mengakui semua tidak berjalan baik pada musim keduanya. West Ham finis di peringkat ke-11 dengan hanya meraih 45 angka. Setelah itu, perjalanannya semakin memburuk karena kini West Ham masuk ke zona degradasi setelah melalui 11 pertandingan.
"Targetnya, setiap musim prestasi kami mengalami progres. Tapi itu tidak terjadi. Seperti semua pelatih lainnya, saya harus membayar semua ini dengan pemecatan dan saya menerimanya," kata mantan pelatih timnas Kroasia ini.
Bilic meninggalkan West Ham di posisi ke-18 dengan sembilan angka. Untuk mengganti Bilic, mantan pelatih Everton David Moyes dikabarkan masuk ke dalam radar manajemen West Ham.