REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Banjir melanda Kota Medan, Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara, yang terjadi sejak pukul 02.00 WIB akibat meluapnya Sungai Deli dan Babura, mulai surut.
"Sebahagian masyarakat membersihkan rumah-rumah mereka yang tergenang kotoran lumpur banjir tersebut," kata Adi (27) warga Lingkungan IV, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, Selasa (7/11).
Banjir yang menggenangi rumah warga itu, menurut dia, pada pukul 16.30 WIB sudah surut dan warga telah kembali pulang ke rumah.
Ia menjelaskan, banjir tersebut terjadi secara tiba-tiba, akibat naiknya debit air Sungai Deli yang terdapat di Kelurahan Aur dan merendam 230 unit rumah warga.
Namun pada peristiwa banjir itu tidak ada korban jiwa atau mengalami luka-luka.Banjir tersebut hampir mencapai kedalaman lebih kurang 1,5 meter dan saat ini sudah berkurang hingga sebatas lutut orang dewasa.
Ketika air Sungai Deli meluap dan warga yang berdomisili Daerah Aliran Sungai (DAS) terpaksa menyelamatkan diri dan membawa barang-barang milik mereka. "Warga saat ini sudah kembali ke rumah untuk beristirahat, karena satu malam mereka tidak bisa tidur akibat memikirkan banjir tersebut," katanya.
Adi menambahkan, kerugian yang dialami akibat banjir di Medan, belum dapat diketahui. Selain itu, puluhan pelajar SD dan SMP yang tinggal di pinggiran Sungai Deli, banyak yang tidak dapat pergi ke sekolah akibat peristiwa banjir tersebut. "Banjir yang melanda kawasan Kampung Aur itu, sudah sering terjadi dan warga yang berada di pinggiran Sungai Deli, sudah puluhan tahun lamanya tinggal di daerah tersebut," kata Adi.
Sebelumnya, dua sungai di Kota Medan, yakni Sungai Deli dan Babura kembali meluap akibat tingginya intensitas hujan di daerah hulu sehingga menyebabkan rumah-rumah warga yang berada di sekitar aliran sungai terendam banjir.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, air Sungai Deli mulai naik sekitar Pukul 03.15 WIB.
Sejumlah wilayah terdampak akibat naiknya air hingga memasuki rumah warga sekitar 50-200 cm, terutama warga di Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun.
Demi menghindari semakin naiknya debut air, warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dengan membawa barang-barang seperlunya. Sementara akibat naiknya debit air Sungai Babura yang mencapai 150-180 cm, rumah-rumah warga sekitar juga terendam air sehingga memaksa sebagian warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.