REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pengasuh Pesantren Al-Hikam Malang, KH Muhammad Nafi' mengajak para dai agar meneguhkan kembali semangat keindonesiaan dan memperkuat kebangsaan dalam setiap ceramahnya. Hal ini disampaikan dalam pembukaan acara Lokakarya Da'i Aswaja Bela Negara yang diselenggarakan Pesantren Al-Hikam Depok bekerjasama dengan Kementerian Pertahanan RI di Sleman, Selasa (7/11).
"Dalam kesempatan ini saatnya meneguhkan kembali semangat keIndonesiaan dan kebangsaan diperkuat kembali. Karena sesungguhnya hal itu bagian dari semangat kepahlawanan," ujarnya.
Menurut dia, dengan semangat keindonesiaan yang tinggi, kontribusi umat Islam sangat besar dalam merebut kemerdekaan. Namun, jika semangat tersebut tidak diperkuat maka akan menjadi masalah pada masa yang akan datang. Sementara, para dai saat ini kebanyakan hanya menekankan pada intertain atau hiburan semata, khususnya di media elektronik.
"Intertain sebetulnya tujuannya to make up bukan to make down massage," ucapnya.
Untuk diketahui, kegiatan Lokakarya tersebut merupakan tindaklanjut dari kegiatan Lokakarya di Cianjur, Sabtu (4/11) lalu. Panitia penyelenggara dari Pesantren Al-Hikam Depok, Ustaz Sofiuddin mengatakan bahwa untuk meneguhkan kembali semangat keindonesiaan diperlukan modul Da'i Aswaja Bela Negara sebagai pegangan dalam menyebarkan dakwah di masyarakat.
"Secara garis besar modul tersebut berisi tentang dakwah Aswaja Bela Negara, Metodologi Dakwah Aswaja dan Kaderisasi Dakwah Aswaja," katanya.
Kegiatan Lokakarya ini diikuti sebanyak 30 da'i dan ulama dari perwakilan seluruh Indonesia bagian tengah. Ia berharap para dai itu juga memberikan masukan dalam upaya penyempurnaan penyusunan modul Da'i Aswaja Bela Negara.
"Kita berharap bisa menyerap masukan dari daerah-daerah yang nantinya sebagai bahan penyusunan modul. Ini sangat penting, bagaimana agar para da'i juga sebagai ujung tombak dalam menyampaikan semangat kebangsaan dan Bela Negara pada masyarakat," jelasnya.