Ahad 21 Aug 2016 02:07 WIB

IKADI Nilai Da'i Perkotaan Tenggelam pada Persoalan Materi

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Angga Indrawan
Ahmad Satori Ismail  Ketua Ikatan dai Indonesia
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ahmad Satori Ismail Ketua Ikatan dai Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Ikatan Da'i Indonesia (IKADI), KH Ahmad Satori Ismail menilai para da'i di perkotaan memiliki tantangan berberbeda dengan di daerah. Da'i di perkotaan banyak yang tenggelam pada persoalan materi.

"Para da'i kadang memilih-milih masjid, memilih tempat dakwah, mana yang basa dan yang tidak," kata Satori kepada Republika, Sabtu (20/8).

Padahal yang diinginkan bagaimana da'i memiliki jiwa wara'. Selain itu, para da'i memiliki rasa kepedulian kepada umat lebih besar dibandingkan untuk kepentingan pribadi. Persoalan lainnya, Satori melanjutkan, kurangnya koordinasi antar da'i. Gerakan da'i di perkotaan dinilai berjalan sendiri-sendiri.

"Kadang-kadang di satu Masjid sekarang tentang maulid besok maulid lagi," Satori menuturkan.

Akibatnya banyak program da'i yang tumpang tindih. Seharusnya, kata Satori, da'i sendiri dan pengurus Masjid mampu mengarahkan dakwah yang terorganisir. Sementara tantang di daerah, bagaimana da'i mampu mengerem perilaku maksiat masyarakat. Perilaku tersebut mereka dapatkan karena pengaruh kehidupan perkotaan.

Termasuk para da'i juga perlu memfokuskan diri kepada motivator ekonomi. Pasalnya, di daerah, ekonomi masyarakat kebanyakan masih rendah. "Termasuk persiapan-persiapan seperti skill sehingga mereka merasa dilindungi oleh da'i," Satori menambahkan. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement