Rabu 08 Nov 2017 13:49 WIB

Pemkab Bengkayang Imbau Warga tak Timbun BBM

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Andi Nur Aminah
Kebijakan satu harga bahan bakar minyak (BBM). (Prayogi/Republika)
Foto: Republika/Prayogi
Kebijakan satu harga bahan bakar minyak (BBM). (Prayogi/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKAYANG -- Wakil Bupati Bengkayang, Agustinus Naon mengimbau masyarakat untuk bisa memanfaatkan BBM satu harga dengan bijak dan tidak melakukan penimbunan atau menjual kembali. Agustinus menilai fasilitas BBM satu harga yang dibentuk pemerintah Rabu (8/11) ini bukanlah untuk di jual kembali dalam bentuk eceran, tetapi untuk bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari hari.

"Kami berterimakasih kepada PT AKR dan pemerintah pusat yang sudah menambah fasilitas SPBU. Kami akan membantu mengawasi jalannya distribusi ke masyarakat. Kami mengimbau kepada masyarakat untuk bisa bijak dalam memanfaatkan akses BBM ini," ujar Agustinus di SPBU Ledo, Rabu (8/11).

Agustinus tak menampik bahwa alokasi BBM di Kabupaten Bengkayang masih terbatas. Apalagi, jumlah SPBU yang tersebar di berbagai kecamatan di Kabupaten Bengkayang ini hanya terdapat sembilan tempat. Saat ini alokasi BBM di Bengkayang menurut Agustinus sebesar 21.177 kiloliter untuk Premium dan 13.878 kiloliter untuk Solar.

"SPBU yang ada di Bengkayang cuman embilan unit. Kecamatan Sungai Duri. Sungai Raya ada dua, Samalangan ada satu,  Bengkayang tiga unit. Di Tria satu  unit, Sanggau Ledo satu  unit, Jabai Babang satu unit. Lalu ini satu lagi di Ledo. Semoga ini bisa menambah akses masyarakat dalam mengakses BBM," ujar Agustinus.

Ia berharap dengan adanya SPBU ini maka kebutuhan masyarakat atas BBM bisa terpenuhi. Ia meminta pemerintah juga bisa menjamin pasokan BBM di daerah terpencil seperti ini agar meski harganya terjangkau namun pasokan tetap stabil.

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) meresmikan SPBU punya PT Aneka Kimia Raya (AKR) di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Peresmian SPBU ini merupakan program BBM Satu Harga yang dikebut oleh pemerintah hingga akhir tahun ini bisa tercapai target 54 titik di seluruh Indonesia.

Anggota Komite BPH Migas, Hendry Achmad menjelaskan peresmian SPBU ini merupakan salah satu langkah pemerintah untuk bisa menyediakan akses BBM yang harganya sama dan setara dengan harga BBM di Jawa. Berada di Kecamatan Ledo, SPBU yang menjual Pertamax Ron 92 dan Biosolar ini menjadi salah satu akses BBM bagi masyarakat kabupaten Bengkayang.

"Kami berharap dengan adanya SPBU ini maka akses masyarakat untuk bisa mendapatkan BBM dengan harga wajar dan sesuai harga yang ditetapkan pemerintah bisa terwujud," ujar Hendry di SPBU Ledo, Rabu (8/11).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement