REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen Bhayangkara FC tak terima dianggap sebagai pengatur keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang dinilai sengaja menguntungkan tim tersebut. Kesebelasan milik korps kepolisian tersebut menyatakan agar semua pihak menghormati keputusan badan pengadil di internal federasi itu.
"Komdis PSSI adalah badan yang independen yang tidak pernah dan tidak bisa diintervensi," begitu pernyataan Bhayangkara dalam siaran pers resmi yang diterima wartawan di Jakarta, Rabu (8/11).
Bagi kesebelasan asuhan pelatih Simon McMenemy itu, Komdis PSSI sudah memutuskan satu persoalan di Liga 1 2017 dengan jalan keluar yang sesuai. Komdis PSSI memutuskan untuk memenangkan Bhayangkara atas Mitra Kukar FC.
Laga kedua kesebelasan pada pekan ke-33 Liga 1, Jumat (3/11) sebetulnya berakhir imbang 1-1. Tapi Komdis PSSI pada Ahad (5/11) memutuskan laga tersebut dimenangkan Bhayangkara dengan skor 3-0 atas Mitra Kukar.
Keputusan Komdis PSSI tersebut lantaran Mitra Kukar terbukti melakukan pelanggaran Pasal 55 Kode Disiplin PSSI. Yaitu, menurunkan pemain yang berstatus dalam larangan tampil. Dengan keputusan Komdis PSSI tersebut, Bhayangkara berhak dengan dua angka tambahan dari nilai satu hasil imbang saat laga di Stadion Aji Imbut tersebut.
Tambahan dua angka dari keputusan Komdis PSSI tersebut membuka pintu lebar bagi Bhayangkara untuk bisa meraih gelar juara Liga 1 musim ini. Bhayangkara kini berada di pucuk klasemen sementara Liga 1 dengan 65 angka. Sebelum keputusan Komdis PSSI itu, Bhayangkara berada di peringkat kedua dengan koleksi 63 angka.
Posisi Bhayangkara saat ini menggeser Bali United yang semula sebagai penguasa klasemen sementara. Skuat Serdadu Tridatu saat ini di peringkat kedua dengan nilai yang sama, 65 angka. Tetapi, Bali United menyisakan satu kali laga sebelum Liga 1 pungkas pada pekan ke-34. Sedangkan, Bhayangkara masih menyisakan dua pertandingan sebelum merampungkan kompetisi tahun ini.
Peluang enam angka yang akan diraih Bhayangkara dari dua laga yang tersisa tentu membuat tim itu semakin dekat menuju ke podium juara. Sementara Bali United dengan sisa satu pertandingan maksimal hanya akan meraih tiga angka tambahan.
Bhayangkara meyakini, harapan meraih gelar juara bukan lantaran adanya keputusan menang atas Mitra Kukar versi Komdis PSSI tersebut. Menurut tim manajemen, Bhayangkara memang layak juara. Sesumbar tim tersebut dengan menengok reputasi dan hasil semua laga selama ini. "Faktanya kalau melihat klasemen, Bhayangkara adalah tim yang paling banyak menang dari tim lainnya di Liga 1," sambung rilis tersebut.
Memang, jika menengok klasemen sementara ini, Bhayangkara mencatatkan 21 kemenangan dari 32 laga yang sudah dilakoni. Bhayangkara hanya dua kali mendapatkan hasil imbang dan sembilan kali kekalahan. Catatan itu lebih banyak dari Bali United yang mengantongi 20 kali kemenangan dan lima kali imbang serta delapan kali kalah.
Bhayangkara mengklaim, semua rangkaian kemenangan timnya itu diraih dari hasil yang sportif. Pun menegaskan rangkaian kemenangan itu diraih dari hasil saat tanding di lapangan. "Faktanya kami menang di setiap pertandingan tidak pernah mendapatkan bantuan dari siapa pun," sambung rilis tersebut.