Jumat 10 Nov 2017 08:59 WIB

Sosok Pahlawan Saat Ini Menurut Ketua KPK

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Bayu Hermawan
Ketua KPK Agus Rahardjo mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (12/9)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua KPK Agus Rahardjo mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (12/9)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mengatakan, tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia pada saat ini sangat berbeda dengan situasi saat merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Sehingga sosok pahlawan pada saat ini pun bukan mereka yang maju ke medan perang menggunakan senjata untuk melawan penjajah.

"Menurut saya pahlawan hari ini adalah orang-orang yang berjuang untuk mengatasi permasalahan-permasalahan besar yang sedang dihadapi bangsa Indonesia," kata Agus kepada Republika.co.id, Jumat (10/11).

Agus menjelaskan permasalahan-permasalahan besar tersebut sangatlah banyak seperti kemiskinan yang masih sekitar 11 persen. Kemudian, kesenjangan dan ketidakadilan baik dalam kesejahteran, informasi, layanan pendidikan, layanan kesehatan, layanan perizinan, pengadilan, monopoli, dan lainnya. Serta yang tidak kalah pentingnya dan kejadiannya masif, adalah masalah narkoba, masalah KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) dan masalah radikalisme atau toleransi.

"Oleh karena itu dalam memperingati Hari Pahlawan kali ini, mari kita ingat pengorbanan ayah,ibu,kakek,nenek, dan pendahulu-pendahulu kita. Begitu banyaknya nyawa, darah dan air mata mereka korbankan. Jangan sampai pengorbanan mereka sia-sia," ujarnya.

Menurut Agus cara melanjutkan perjuangan para pahlawan adalah denganbekerja di bidang keahlian masing untuk mengatasi permasalahan-permasalahan bangsa tersebut.

"Bekerja dengan keras dan bekerja dengan mengedepankan integritas yang tinggi, mengutamakan kepentingan bangsa dan negara dibandingkan kepentingan pribadi," ucapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement