REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) angkat bicara mengenai peluang penangkapan buronan sekaligus eks politikus PDIP Harun Masiku. KPK mensinyalkan perburuan terhadap Masiku terus berlanjut.
Ketua KPK Nawawi Pomolango menyampaikan upaya pencarian Masiku tetap berjalan. Nawawi menyebut Ketua terpilih KPK Setyo Bidiyanto pernah menjabat Direktur Penyidikan yang menangani kasus Masiku.
"Kebetulan yang jadi ketua pernah menjabat sebagai direktur penyidikan dan perkara itu sudah berlangsung sejak yang bersangkutan masih direktur penyidikan," kata Nawawi kepada wartawan, Senin (16/12/2024).
Nawawi meyakini KPK di bawah Setyo Bidiyanto tetap dapat memburu Masiku. Sebab Setyo Bidiyanto dapat memanfaatkan pengalamannya. "Itu akan lebih optimal juga," ujar Nawawi.
Secara umum, Nawawi berharap pimpinan baru KPK bisa melaksanakan tugas lebih optimal daripada periodenya. Apalagi dua pimpinannya merupakan muka lama di KPK.
"Nanti kami akan bicarakan (PR KPK). Kebetulan beliau-beliau ada beberapa yang bukan orang baru juga," ujar Nawawi.
Nawawi juga menegaskan OTT tetap merupakan salah satu metode penindakan. Nawawi mensinyalkan supaya OTT tak dihilangkan.
"KPK itu diberikan kewenangan untuk melakukan proses penyadapan, perekaman suara dari tingkat penyelidikan. Itulah yang kemudian kita kemas menjadi satu bagian kegiatan yang kemudian orang menyebutnya operasi," ujar Nawawi.
Harun Masiku diketahui merupakan eks caleg PDIP yang terjerat perkara dugaan suap dalam PAW anggota DPR periode 2019-2024.
Harun diduga menyuap Komisioner KPU saat itu, Wahyu Setiawan agar bisa ditetapkan sebagai anggota DPR. Tapi, sejak OTT terhadap Wahyu dan sejumlah pihak lain pada 8 Januari 2020 hingga saat ini, Harun Masiku masih buron.