REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Papua, Mayjen (Purn) TNI Christian Zebua membantah isu terkait dirinya yang mengetahui pemasok senjata bagi Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Papua. Hal tersebut disampaikan mengklarifikasi sebuah berita di media online.
Christian mengaku dirinya tidak pernah mengatakan seperti itu kepada awak media. Dia juga menyatakan setelah pensiun dari kemiliteran, tidak lagi berhak menyampaikan pernyataan-pernyataan kepada media.
"Saya sudah sampaikan secara lisan kepada pihak Pusat Penerangan TNI bahwa berita itu tidak benar alias hoaks. Tolong bantu sampaikan kepada masyarakat terkait klarifikasi saya ini," kata Christian melalui keterangan tertulis, Ahad (12/11).
Sebelumnya sebuah situs online melansir berita yang menyatakan Christian mengetahui pamasok senjata OPM. Berikut klarifikasi lengkap mantan Pangdam Cenderawasih tersebut.
Terkait berita yang diposting di laman Republikin.com dengan judul Ketika Jenderal Tahu Siapa Pemasok Senjata OPM & Kenapa Peluru OPM Tak Pernah Habis (https://goo.gl/kRbzqo) Jumat, 10 November 2017, di mana nama saya, Mayjen TNI (Purn) Christian Zebua, mantan Panglima Kodam/XVII Cenderawasih, Papua, disebut-sebut, berikut ini saya sampaikan klarifikasi:
Saya tidak pernah memberikan pernyataan seperti yang dikutip oleh website Republikin.com ini sehingga saya sangat keberatan dengan pemuatan berita seperti ini.
Saya tidak pernah memberi pernyataan seperti yang diberitakan oleh Antara Papua seperti rujukan yang dikutip Republikin.com. Apa yang ditulis dalam berita yang dimuat Antarapapua.com pada 20 September 2014 ini adalah bukan pernyataaan saya yang utuh dan telah mengutip omongan saya secara sepotong-sepotong.
Kepada pengelola media online Republikin.com dan Antarapapua.com agar segera memuat klarifikasi saya ini. Karena sudah pensiun dari kedinasan militer, saya tidak ada hak lagi untuk memberikan pernyataan apa pun terkait dinas dengan mengatasnamakan instansi. Oleh karena itu, saya menyatakan bahwa berita apa pun yang disampaikan siapa pun dengan mencatut nama saya dan menyebarkannya kepada khalayak adalah hoaks.
Kepada semua masyarakat saya mohon agar tidak begitu saja percaya atas setiap berita hoaks yang diberitakan oleh pihak mana pun, termasuk di media sosial.