REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II memastikan kereta layang atau Skytrain akan segera terintegrasi dengan kereta bandara. Hal itu akan segera dijalankan prosesnya setelah Skytrain sudah beroperasi ke seluruh terminal Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang ditargetkan pada pertengahan bulan ini.
"Apabila kereta layang sudah melayani seluruh terminal maka pengembangan selanjutnya terkait kereta layang ini adalah pembangunan shelter di integrated building yang terkoneksi dengan stasiun kereta bandara," kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya yang diterima Republika.co.id, Ahad (12/11).
Dengan begitu, kata dia, rute Skytrain akan berubah, tidak lagi hanya mengantarkan penumpang dari terminal satu, dua, dan tiga di bandara saja. Jalur Skytrain nantinya akan beroperasi penuh dari dan ke Terminal 3-Terminal 2-integrated building Terminal 1.
Awaluddin memastikan adannya Skytrain di integrated building akan mempermudah penumpang kereta bandara untuk menuju terminal di Bandara Soekarno-Hatta. Begitu pun juga sebaliknya dari terminal bandara menuju stasiun kereta bandara.
"Kereta bandara nanti memiliki rute Stasiun Manggarai-Sudirman Baru-Duri-Batu Ceper-Bandara Internasional Soekarno-Hatta ditargetkan dapat mulai melayani masyarakat dalam waktu dekat," ujar Awaluddin.
Sementara itu, Direktur Utama Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro mengatakan stasiun yang kini tengah dibangun di dekat Stasiun Sudirman untuk kereta bandara sudah hampir selesai. "Yang di Sudirman sudah mendekati 100 persen jadi mungkin sudah sekitar 95 persen," kata Edi.
Mendekati seratus persen, Edi memastikan proses pengerjaan lebih kepada interior saja. Secara keseluruhan, kata Edi, sudah disiapkan seperti tiket dan juga penyelesaian parkir sudah diselesaikan.
Hanya saja untuk nama stasiun yang berada setelah Stasiun Sudirman itu, Edi belum bisa mengungkapkannya. "Untuk nama (stasiun kereta bandara yang di Sudirman) nanti akan diumumkan," ujar Edi.
Selain stasiun kereta bandara yang di Sudirman, ada dua lagi yaitu Duri dan Batu Ceper. "Dua-duanya (Duri dan Batu Ceper) juga sudah sekitar 90 persen pengerjaanya. Tinggal penuntasan juga," ungkap Edi.
Edi memastikan untuk ketersediaan angkutan kereta bandara tidak ada masalah karena tes dan sertifikasi suah dilakukan. Ia mengatakan saat ini hanya tinggal menunggu kesiapan stasiun dan uji coba treknya.
Adanya kereta bandara juga menurut Edi bisa berdampak positif untuk akan perusahaan KAI yaitu PT Rail Link. "Kereta bandara kan ditangani Rail Link. Nah, saat ini Rail Link memang ada rapor merah (mengalami kerugian) tapi tidak banyak. Mudah-mudahan setelah ada kereta bandara ini jadi biru," tutur Edi.