REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Surya Paloh mengaku prihatin atas musibah yang menimpa pucuk pimpinan Partai Golkar, sekaligus sahabatnya sewaktu masih di Partai Golkar, Setya Novanto, yang kembali mangkir dari pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Di sela-sela rapat kerja nasional (rakernas) IV Partai Nasdem di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai seorang sahabat, Paloh menyampaikan beberapa pesan untuk Ketua DPR RI tersebut.
"Nov, cepat hadapin sajalah. Kamu telah berjuang semaksimal mungkin. Kamu telah melakukan upaya-upaya hukum melalui praperadilan. Kamu dibebaskan praperadilan, sekarang lembaga KPK ini menempatkan posisi tersangka, bahkan lebih jauh lagi mengeluarkan surat penahanan. Ya hadapin ajalah, Nov," pesan Paloh, Kamis (16/11).
Paloh menambahkan bahwa Setnov harus berani sampaikan kepada rakyat Indonesia jika KPK dirasa mengada-ngada, namun sebaliknya, jika ada kesilapan dan kesalahan, dirinya tidak perlu malu juga untuk mengakui.
"Sebagai pucuk pimpinan Partai Nasdem, saya prihatin dalam kondisi apa yang menimpa pucuk pimpinan Partai Golkar," tegasnya.
Terkait upaya Setnov yang kembali mengajukan praperadilan, Paloh menyerehkan upaya tersebut kepada Setnov. Namun ia kembali mengatakan bahwa dirinya benar-benar merasa prihatin.