Kamis 16 Nov 2017 21:31 WIB

Pengacara: Lihat Kondisi Mobil, Orang Pikir Pasti 'Lewat'

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andi Nur Aminah
Lokasi kecelakaan tunggal mobil Setya Novanto, di Jalan Permata Berlian, belakang Apartemen Belleza, Jakarta Selatan, Kamis (16/11), mobil saat ini sudah diamankan.
Foto: Republika/Rahma Sulistya
Lokasi kecelakaan tunggal mobil Setya Novanto, di Jalan Permata Berlian, belakang Apartemen Belleza, Jakarta Selatan, Kamis (16/11), mobil saat ini sudah diamankan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR Setya Novanto mengalami kecelakaan lalu lintas Kamis (16/11) petang. Pengakuan penasihat hukum Novanto, Fredrich yang sudah berada di rumah Sakit Medika Permata Hijau mengatakan, lokasi kecelakaan Novanto berada di sekitar rumah sakit. Novanto juga menurutnya terluka parah dan belum siuman.

"Jadi beliau belum siuman. Sudah mulai disuntik, diinfus, sudah mulai diobati. Kepalanya dibungkus-bungkus," ujar Fredrich di depan RS Medika Permata Hijau, Jakarta pada Kamis (16/11).

Fredrich menuturkan, Novanto saat ini masih ditangani intensif oleh petugas medis rumah sakit. Sebab, kondisi Novanto pascakecelakaan juga kata dia, mengalami pendarahan. "Kepalanya yang memar, sininya (menunjuk kening, Red) benjol seperti bakpao, sininya baret (menunjuk pipi, Red) kena kaca. Kalau lihat kondisi mobilnya orang udah pikir pasti 'lewat'. Hancur cur cur. Tangan luka-luka," ujarnya.

Namun menurut Fredrich pihaknya, belum dapat menemui Novanto karena masih dilarang pihak rumah sakit. Adapun Fredrich menceritakan kronologi kecelakaan yang menimpa Ketua Umum Partai Golkar tersebut terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu Fredrich mengatakan, Novanto sedang menuju perjalanan ke kantor studio televisi swasta dan pertemuan DPD Golkar di Hotel Mandarin Jakarta.

Setelah dua acara itu, Fredrich mengatakan, tersangka kasus dugaan korupsi proyek KTP-el itu hendak menuju ke KPK. "Jadi beliau buru-buru mau ngejar waktu karena dia mau secepat mungkin ke KPK, sesuai janji beliau untuk memberikan keterangan apa yang mereka minta," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement