REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR Setya Novanto disebut mengalami kecelakaan tunggal hingga tidak sadarkan diri saat dibawa Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta pada Kamis (16/11). Sejumlah kerabat Novanto pun terlihat mulai berdatangan ke RS. Salah satunya Biro Pemberitaan DPR, yang sebelumnya Biro Pimpinan DPR, Hani Tahapari.
Hani yang ditemui usai menjenguk Novanto mengatakan, pimpinannya tersebut belum sadarkan diri. "Masih dalam keadaan pingsan," ujar Hani.
Hani menuturkan, kondisi luka Novanto berada di kepala, dengan posisi luka di pelipis kiri dan sudah diperban. Saat ditanyai apakah ada luka parah sebagaimana diungkapkan penasihat hukum Novanto, Fredrich Yunadi, Hani mengaku tidak melihat detil.
"Saya cuma lihat sebelah kiri saja. Saya enggak liat yang lain. Cuma saya liat sepintas, karena beliau sedang terbaring. Terus sudah cukup. Saya kan liat hanya untuk melaporkan ke pimpinan saya," ujar Hani.
Hani menuturkan, Novanto juga terlihat didampingi istri dan keluarganya. "Tadi sempat ngobrol, Bagaimana bu? Beliau juga bilang baru sampai. Di lantai tiga, saya enggak liat nomor ruangannya," ujarnya.
Sebelumnya, penasihat hukum Novanto, Frederich yang sudah berada di rumah Sakit Medika Permata Hijau mengatakan Novanto terluka parah dan belum siuman. "Jadi beliau belum siuman. Sudah mulai disuntik, diinfus, sudah mulai diobati. Kepalanya dibungkus-bungkus," ujar Fredrich di depan RS Medika Permata Hijau, Jakarta pada Kamis (16/11). Frederich menuturkan, Novanto saat ini masih ditangani intensif oleh petugas medis rumah sakit. Sebab, kondisi Novanto pascakecelakaan juga kata dia, mengalami pendarahan.