Jumat 17 Nov 2017 17:20 WIB

Dokter Temukan Parasit di Tubuh Tentara Korut yang Membelot

Pasukan Tentara Rakyat Korea Utara mengikuti latihan militer.
Foto: KCNA (NORTH KOREA)/Reuters
Pasukan Tentara Rakyat Korea Utara mengikuti latihan militer.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Cacing parasit ditemukan di tubuh tentara Korea Utara yang mengalami luka parah saat membelot. Temuan itu menyoroti masalah gizi dan kebersihan, yang menurut ahli telah melanda negara terkucil itu selama beberapa dasawarsa.

Dalam penjelasan pada Rabu (15/11), ahli bedah terkemuka Lee Cook-jong memajang foto yang menunjukkan lusinan parasit berwarna merah muda, termasuk salah satu berukuran 27 sentimeter dikeluarkan dari saluran pencernaan tentara terluka tersebut selama serangkaian pembedahan untuk menyelamatkan hidupnya.

"Sepanjang karier selama 20 tahun sebagai ahli bedah, saya hanya melihat hal seperti ini dalam buku teks," kata Lee.

Parasit, bersama dengan biji jagung di perutnya dapat memastikan yang banyak ahli dan pembelot sebelumnya jelaskan tentang keadaan makanan dan kebersihan banyak orang Korut. "Meskipun kami tidak memiliki angka solid yang menunjukkan kondisi kesehatan Korut, para ahli medis berasumsi masalah infeksi parasit dan masalah kesehatan yang serius telah terjadi di negara tersebut," kata Choi Min-ho, seorang profesor di Seoul National University College of Medicine yang merupakan spesialis di bidang parasit.

"Keadaan tentara itu tidak mengejutkan sama sekali mengingat masalah kebersihan dan parasit di Korut," katanya.

Tentara tersebut diterbangkan dengan helikopter ke rumah sakit pada Senin, setelah pelariannya yang dramatis ke Korsel dalam hujan peluru yang dilakukan oleh tentara Korut. Dia diyakini sebagai sersan staf tentara pada usia pertengahan 20-an, yang ditempatkan di Area Keamanan Bersama di desa gencatan senjata Persatuan Bangsa-Bangsa Panmunjom, menurut Kim Byung-kee, seorang anggota parlemen partai berkuasa Korsel, yang diberi tahu oleh Badan Intelijen Nasional.

Korut belum berkomentar mengenai pembelotan tersebut.

Sementara isi perut tentara tidak selalu mencerminkan populasi secara keseluruhan. Statusnya sebagai seorang tentara dengan sebuah tugas elite mengindikasikan dia setidaknya mendapat gizi yang sama dengan rata-rata penduduk Korut. Ia ditembak di bokong, ketiak, bahu belakang dan lutut di antara luka lain, kata rumah sakit tempat tentara tersebut dirawat.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement