REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Museum Manusia Purba Sangiran Sragen menggelar pameran koleksi fosil manusia purba dan fauna di pusat perbelanjaan di Kota Palembang, Sumatra Selatan dan Bandarlampung, Lampung.
Pameran koleksi museum arkeologi di Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah itu dipamerkan di mal Ogan Permata Indah (OPI) Palembang pada 15-19 November, dan di Bandarlampung direncanakan digelar di mal Boemi Kedaton pada 22-26 November 2017, kata penjaga stan pameran Ayu, di Palembang, Jumat (17/11).
Kegiatan yang merupakan rangkaian pameran di 5 kota dalam wilayah Sumatera itu, sebelumnya telah berlangsung di Medan pada 18-22 Oktober, Pekan Baru 1-5 November, dan di Jambi pada 8-12 November 2017, katanya.
Menurut dia, dalam pameran itu, masyarakat dapat melihat patung rekonstruksi manusia purba (laki-laki, perempuan, anak-anak), dan beberapa koleksi fosil dari Museum Manusia Purba Sangiran serta bisa mengabadikannya menggunakan kamera dengan catatan tidak boleh menyentuh koleksi yang dipajang.
Koleksi yang dipamerkan Museum Purbakala Sangiran di antaranya patung rekonstruksi manusia purba Homo Erectus, cetakan fosil manusia purba berupa tengkorak, rahang, dan tulang paha.
Kemudian pengunjung juga bisa melihat koleksi fosil fauna lingkungan darat seperti gading gajah purba jenis stegadon, tengkorak dan tanduk banteng purba, serta tengkorak dan tanduk kerbau purba.
Fosil fauna lingkungan rawa yang merupakan sisa-sisa fauna (binatang) yang muncul sejak zaman akhir Pliosen, seperti rahang atas buaya purba jenis crocodilus, rahang atas buaya purba jenis gavialis, dan taring kuda sungai purba.
Batuan rijang, kalsedon, dan agate merupakan bahan pembuatan alat-alat dari batu yang banyak ditemukan di daerah Sangiran maupun di sekitar Pegunungan Kendeng.
Alat-alat bantu berupa kapak penetak, bola batu, dan alat tulang sebagai hasil budaya manusia purba yang beradaptasi dengan lingkungan alam sekitarnya yang kesemuanya ditemukan di wilayah Sangiran.
Temuan alat bantu berukuran kecil dari bahan batuan tersebut menjadi indikasi kuat hadirnya manusia awal di Sangiran dan menjadikan daerah tersebut salah satu situs hominid yang penting di dunia, kata petugas pameran.