Jumat 17 Nov 2017 19:56 WIB

Sesmenpora Minta BLU LPDUK Jalin Komunikasi dengan INASGOC

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Gatot S Dewa Broto
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Gatot S Dewa Broto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot Subroto Dewabroto mengingatkan agar Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (BLU LPDUK) yang baru dilantik pada Rabu (15/11) lalu, dapat menjalin komunikasi yang baik dengan Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC).

"Saya berharap BLU LPDUK bergerak cepat, terutama dalam jangka pendek karena persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Selain itu, juga harus bergerak aktif melakukan komunikasi dengan berbagai pihak terkait, baik dengan INASGOC mapun dengan Kementerian Keuangan untuk meminta terkait dengan kelengkapan dan penyempurnaan pejabat keuangan LPDUK," ujar Gatot dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (17/11).

Direktur BLU LPDUK saat ini dipimpin oleh Agus Hardja Santana, menggantikan Plt. Direktur Samsudin. Untuk mendukung kinerja, BLU LPDUK memerlukan ruangan yang baik dan representatif. Gator mempersilakan BLU LPDUK untuk mencari ruangan yang pas, bisa di lantai 5 Gedung Kemenpora atau di Gedung PP ITKON.

Karena kinerjanya sebagai BLU yang mendukung proses pendanaan Asian Games 2018 terbilang vital, Sesmenpora juga langsung meminta kepada Kepala Bagian Rumah Tangga Kemenpora untuk menyiapkan fasilitas yang diperlukan.

Agus menyampaikan terima kasih kepada Samsudin dan semua jajaran yang telah mengawali langkah dan mempersiapkan perangkat kerja BLU LPDUK. Ia mengatakan sudah mulai menjalankan sebagian program. Ia menegaskan, target BLU LPDUK pada 2017 dan 2018 memang fokus ke Asian Games dan Asian Para Games 2018 dengan bersinergi bersama INASGOC. 

"Di luar banyak yang bisa dikelola dan potensinya sangat tebuka. LPDUK harus bisa mendorong agar industri olahraga bergairah, dan kesejahteraan atlet juga lebih terjamin. Ini juga untuk memacu atlet muda agar beprestasi," tuturnya.

Agus melanjutkan, sesuai arahan Menpora, BLU LPDUK juga harus fokus pada pengelolaan dana non-APBN secara akuntabel dan transparan. Mulai perencanaan, pelaksanaan, hingga pelaporannya. "Jangan overlap dengan tupoksi kedeputian. Kita bantu dari sisi pendanaan, terutama karena dana APBN terbatas," ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement