Senin 20 Nov 2017 12:49 WIB

Aliran Listrik di Wilayah Banjir Lombok Timur Kembali Pulih

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah rumah di Desa Senyiur dan Penendem, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) rusak berat akibat terjangan banjir bandang pada Sabtu (18/11).
Foto: Republika/ Muhammad Nursyamsyi
Sejumlah rumah di Desa Senyiur dan Penendem, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) rusak berat akibat terjangan banjir bandang pada Sabtu (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- PT PLN (Persero) melakukan pemulihan pasokan listrik ke wilayah di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang diterjang banjir bandang.Manajer PLN Area Mataram, Chaidar Syaifullah mengatakan, kejadian tersebut menimbulkan kerusakan pada beberapa infrastruktur kelistrikan.

Chaidar menjelaskan, kerusakan infrastruktur kelistrikan paling parah terjadi di Desa Sepit, Kecamatan Keruak, Lombok Timur. Derasnya arus banjir menyebabkan enam gardu distribusi terendam dan tiga Jaringan Tegangan Rendah (JTR) hanyut. Selain itu, sebanyak 24 tiang JTR dan tujuh tiang Jaringan Tegangan Menengah (JTM) yang mengalami kerusakan. Hal ini menyebabkan 425 pelanggan tidak bisa menikmati aliran listrik.

Pasca-kejadian PLN langsung menerjunkan lebih dari 50 petugas dari berbagai Rayon yang ada di Pulau Lombok, ditambah Tim Pekerjaan dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) ke lokasi banjir. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pengecekan dan perbaikan jaringan.

"Alhamdulillah, listrik mulai normal, tiang yang hanyut telah diganti, begitu juga dengan kabel JTR. Hanya ada beberapa Sambungan Rumah (SR) yang belum terpasang, ini karena rumahnya rusak parah atau hanyut, tentu belum bisa kita pasang kembali," ujar Chaidar di Mataram, NTB, Senin (20/11).

Chaidar menambahkan, sampai Ahad (19/11) malam, tiga tiang JTR yang hanyut telah didirikan kembali. Selain itu, sebanyak 24 tiang JTR dan tujuh tiang Jaringan Tegangan Menengah (JTM) yang mengalami kerusakan telah diperbaiki. PLN juga telah mengganti kabel JTR sepanjang 250 meter dan menambah pengaman untuk enam tiang JTM.

Chaidar melanjutkan, demi keamanan, PLN akan menyiagakan beberapa petugas di lokasi rawan banjir, sehingga ketika banjir terjadi listrik dapat langsung dipadamkan. Selain itu, PLN juga meminta masyarakat untuk segera melaporkan kepada PLN jika banjir mulai terjadi.

"Kami mohon maaf jika sewaktu-waktu listrik harus kami padamkan, ini terpaksa kami lakukan demi keamanan warga. Jadi bisa saja misalnya rumahnya tidak banjir, tapi kok padam, ini mungkin karena satu alur jaringan," ungkap Chaidar.

Selain itu, untuk keamanan, PLN juga mengimbau warga memastikan seluruh instalasi dalam rumah dalam keadaan aman (kering) sebelum menyalakan aliran listrik. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari sengatan arus listrik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement