Kamis 23 Nov 2017 22:11 WIB

Kemensos Terjunkan Tim Dukungan Psikosial di Lombok Timur

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Hazliansyah
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyambangi lokasi banjir di Desa Sepit, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, NTB pada Kamis (23/11).
Foto: Muhammad Nursyamsy/REPUBLIKA
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyambangi lokasi banjir di Desa Sepit, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, NTB pada Kamis (23/11).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengunjungi korban banjir di Kabupaten Lombok Timur, Kamis (23/11). Ia mengatakan, guna membantu korban banjir, Kemensos telah mengerahkan relawan Taruna Siaga Bencana (TAGANA) sebanyak 100 personel serta Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) sebanyak 10 orang.

"Tim LDP ini mempunyai peranan yang penting ketika terjadi bencana alam," ujar Khofifah, Kamis (23/11).

Khofifah menyampaikan, LDP merupakan salah satu pendekatan spesifik yang dilaksanakan Kemensos karena layanan ini mensyaratkan pendekatan dan intervensi secara profesional yaitu memadukan antara pendekatan psikologis dengan pekerjaan sosial.

LDP juga satu bentuk pelayanan yang diperuntukkan bagi korban yang mengalami trauma akibat bencana. LDP dapat berupa terapi psikososial, pelayanan konseling, psikoedukasi, serta penguatan-penguatan sosio psikologis lainnya. LDP merupakan layanan sosial dasar kepada korban bencana yang menghadapi gangguan agar mampu keluar dari masalah trauma dan dapat hidup wajar.

"Saya sangat terkesan dengan keceriaan dan semangat anak-anak di tenda tim LDP," ucap Khofifah.

Di tenda ini Khofifah juga bernyanyi dan berbincang dengan sejumlah anak-anak. Suasana terasa meriah karena mereka juga dihibur tim LDP. Tim Kementerian Sosial juga menerjunkan personil untuk melakukan evakuasi, pendataan korban meninggal, pelaporan data, pendampingan kepada penyintas, dan mendistribusikan bantuan.

Dinas Sosial bersama TAGANA melayani pengungsi yang bergotong-royong membersihkan rumah dan lingkungan, serta dapur umum lapangan yang didirikan di Kantor Camat Keruak dan SD 6 Sepit.

"Berdasarkan data ada 197 rumah yang rusak berat maka saya minta pemda segera mendata dan sampaikan ke Kemensos. Masing-masing bisa mendapat bantuan Rp 25 juta," ungkap Khofifah.

Mensos juga mengintruksikan agar segera dibentuk Kampung Siaga Bencana (KSB) di lokasi terdampak banjir. KSB merupakan sarana penanggulangan bencana berbasis masyarakat yang diprakarsai Kemensos yang tersebar di seluruh Indonesia.

KSB, lanjutnya, dibentuk untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam pengurangan risiko bencana sekaligus peningkatan kapasitas relawan masyarakat dalam penanggulangan berbasis masyarakat.

"Kepada warga Kecamatan Keruak maupun yang wilayahnya berdekatan saya mohon meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan. Jangan buang sampah sembarangan, jaga lingkungan agar tetap bersih sehingga aliran sungai tidak terganggu," pesan Khofifah.

Di akhir kunjungan usai meninjau dapur umum dan bersapa dengan pengungsi, Mensos berharap mereka kuat dan memupuk semangat untuk kembali melanjutkan hidup. Mensos juga meminta anak-anak segera bisa kembali bersekolah.

"Saya melihat anak-anak semangatnya luar biasa. Kalau hari ini belum masuk sekolah, Senin depan semoga sudah bisa sekolah. Mohon orang tua memerhatikan sekolah anak-anak ya," kata Khofifah menambahkan.

Muhammad Nursyamsyi

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement