Senin 20 Nov 2017 17:28 WIB

Idrus Marham: Pak Nov Sudah Mengikhlaskan Semua

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andi Nur Aminah
Sekretaris Jendral (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham
Foto: ROL/Abdul Kodir
Sekretaris Jendral (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengungkap rapat pleno Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar yang digelar Selasa (21/1) esok, akan membahas penunjukan pelaksa tugas (Plt) ketua umum. Hal ini menyusul ditahannya Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut Idrus, untuk mencari pemimpin sepeninggal Novanto dalam menjalankan roda organisasi Partai Golkar terdapat mekanisme yang harus ditempuh partai beringin tersebut "Misalnya disepakati ada PLT, lalu PLT itu dibicarakan dimana, itu tergantung rapat pleno (esok)," ujar Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta pada Senin (20/11).

Ia mengungkapkan, aspirasi yang ia peroleh dari kader maupun senior Partai Golkar memang menyarankan konsolidasi internal dilakukan pascakasus hukum Novanto. Termasuk salah satunya opsi pergantian kepemimpinan di partai beringin tersebut.

"Dalam rangka itulah besok, kita jam satu melakukan rapat pleno DPP golkar, agendanya adalah konsolidasi internal Golkar. Jadi itu saya kira semua proses (pergantian) jalan," ujar Idrus.

Ia juga mengatakan telah ada nama yang ditunjuk sebagai Plt Ketua umum. Namun Idrus enggan mengungkap nama yang akan mengisi posisi sementara tersebut. Begitu pun saat ditanyai jika kemungkinan nantinya ia yang akan ditunjuk sebagai Plt Ketum. "Sudahlah besok diumumkannya, besok dijelaskan" ujar dia.

Ia juga memastikan Novanto tidak akan mempersulit proses pergantian kepemimpinan di Partai Golkar. Hal itu diungkapkannya setelah berkomunikasi dengan Ketua DPR tersebut sebelum ia ditangkap KPK. "Pak Nov itu sudah menyampaikan kepada saya, ya bahwa kalau memang proses perjalanannya seperti ini, dia ikhlaskan semua. Pak Novanto mengikhlaskan semua dengan mekanisme yang ada, dan Pak Nov itu tidak akan melakukan sesuatu yang menghambat mekanisme-mekanisme baik di Golkar maupun di DPR Itu yang disampaikan kepada saya," ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement