Selasa 21 Nov 2017 15:38 WIB

Aksi Korporasi Bank Syariah Anak BUMN Tunggu Holding

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Para analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) (kiri ke kanan) Hendro Utomo, Martin Pandiangan, Yogie Surya Perdana, dan Emanuel Paco Tan menyampaikan rilis media hasil pemeringkatan PEFINDO terhadap korporasi, lembaga keuangan, dan surat berharga di Kantor PEFINDO di Jakarta, Selasa (22/11).
Foto: Fuji Pratiwi/REPUBLIKA
Para analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) (kiri ke kanan) Hendro Utomo, Martin Pandiangan, Yogie Surya Perdana, dan Emanuel Paco Tan menyampaikan rilis media hasil pemeringkatan PEFINDO terhadap korporasi, lembaga keuangan, dan surat berharga di Kantor PEFINDO di Jakarta, Selasa (22/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memprediksi aksi korporasi terhadap bank-bank syariah anak BUMN akan menunggu pembentukan induk usaha (holding) BUMN keuangan oleh pemerintah. Sehingga, Pefindo belum memperthitungkan hal itu sebagai faktor yang berpengaruh terhadap proyeksi ke depan.

Analis Pefindo Hendro Utomo mengakui, Pefindo juga memantau perkembangan pembentukan induk usaha BUMN keuangan oleh pemerintah. Sebab hal itu terkait prospek Danareksa yang akan jadi perusahaan induk.

Usai mengulas Mandiri Syariah dan BRISyariah dalam rilis media di Kantor Pefindo di Jakarta, Selasa (21/11), Hendro mengatakan Pefindo masih melihat BRISyariah dan Mandiri Syariah masih terlepas dari kemungkinan aksi korporasi tersebut. Sehingga aspek pembentukan induk usaha BUMN keuangan belum Pefindo hitung dalam pemeringkatan Mandiri Syariah dan BRISyariah.

Peringkat keduanya masih dipengaruhi induk masing-masing. Selain juga posisi kedua perusahaan di industri perbankan syariah.

''Ambil alih atau masuknya dana pemerintah belum perhitungkan sebagai faktor memengaruhi peringkat kedua bank syariah ini,'''' kata Hendro.

Untuk Bank Syariah Mandiri, pemegang saham pengendali terus mendukung dan memberi suntikan modal sejak beberapa tahun terakhir.

Wacana penggabungan bank-bank syariah anak BUMN, juga belum Pefindo pertimbangkan. Karena Pefindo melihat prioritas pemerintah adalah membentuk induk usaha bank-bank BUMN lebih dulu. Kalau itu final, mungkin akan dipertimbangkan kajian penggabungan atau penanaman modal di bank-bank syariah anak BUMN.

Sebelumnya, pemerintah berencana membentuk induk usaha BUMN keuangan mulai 2018. Selain itu, Karim Consulting Indonesia memprediksi akan ada penggabungan dan upaya membesarkan bank-bank syariah milik BUMN pada 2018.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement