Selasa 21 Nov 2017 16:06 WIB

Kereta Kuda Berastagi Isi Geladi Kirab Bobby/Kahiyang

Rep: Issha Harruma/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kahiyang dan Bobby menyampaikan ucapan terima kasih mereka atas pemberian marga Siregar kepada Kahiyang, Selasa (21/11).
Foto: Dok. Istimewa
Kahiyang dan Bobby menyampaikan ucapan terima kasih mereka atas pemberian marga Siregar kepada Kahiyang, Selasa (21/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pihak panitia menggelar geladi kirab budaya untuk acara ngunduh mantu Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu di Medan, Selasa (21/11). Kirab budaya ini akan digelar saat pelaksanaan resepsi umum pada Ahad, 26 November mendatang.

Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw dan Pangdam I Bukit Barisan Mayjen Cucu Somantri tampak meninjau langsung geladi tersebut. Paulus bahkan ikut menaiki kereta kuda yang nantinya akan membawa rombongan presiden. Pasangan pengantin baru, Bobby dan Kahiyang juga direncanakan akan menaiki kereta kelak.

Untuk menggantikan kereta kencana yang masih dalam perjalanan dari Solo menuju Medan, tampak tujuh kereta kuda didatangkan dari Berastagi, Karo. Para kusir pun tampak mengenakan ulos.

Selain dalam geladi, kereta kuda dari Berastagi ini juga rencananya akan digunakan saat kirab sesungguhnya nanti. Mereka direncanakan akan mengiringi arak-arakan rombongan pengantin dan keluarga presiden.

Kirab budaya ini direncanakan akan dimulai dari gedung Medan International Convention Center (MICC), Jl Gagak Hitam, Ringroad, menuju lokasi resepsi di Bukit Hijau Regency, kompleks Taman Setiabudi Indah. Jaraknya sekitar dua kilometer.

Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw mengatakan, acara nganduh mantu Bobby/Kahiyang dipenuhi unsur budaya di Sumut, termasuk dalam kirab kelak. "Ini adalah rangkaian perkawinan yang di dalamnya ada unsur budaya. Euforia masyarakar Sumut, khususnya Medan pasti bahagia," kata Paulus, Selasa (21/11).

Paulus berharap, masyarakat dapat memahami pengamanan yang dilakukan saat acara berlangsung. Begitu juga dengan pengalihan arus lalu lintas untuk sementara waktu. "Pola lama yang menghentikan aktivitas masyarakat dan saya bersama Pangdam Bukit Barisan sudah mengatur keamanan," ujar dia.

Sebanyak 14 kuda berikut tujuh keretanya telah dikirim dari Solo ke Medan dengan menggunakan sembilan truk sejak Sabtu (18/11). Sebelumnya, kuda-kuda tersebut digunakan untuk mengantar keluarga presiden ke tempat acara saat akad nikah di Solo beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement