Rabu 22 Nov 2017 18:53 WIB

12 Desa di Rancaekek Terdampak Banjir Akibat Tanggul Jebol

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Banjir (ilustrasi).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Banjir melanda 12 desa di Kecamatan Rancaekek, Selasa (21/11) malam terjadi akibat tanggul di salah satu sungai di Kabupaten Sumedang jebol. Ribuan rumah dikabarkan terendam dan hingga saat ini banjir masih tersisa di lima desa dengan ketinggian air bervariasi, tertinggi mencapai 1,5 meter.

Camat Rancaekek Baban Banjar mengatakan, saat ini banjir masih berendam lima desa yaitu Desa Linggar, Bojongloa, Bojongpulus, Jelekong dan Sukamanah. Sementara di desa lainnya sejak Rabu (22/11) pagi sudah mengalami penyurutan.

Namun katanya, dengan intensitas hujan yang masih terjadi termasuk saat ini dikhawatirkan akan terjadi banjir susulan. Apalagi, wilayah Rancaekek dilalui tiga sungai yang berasal dari Kabupaten Sumedang yaitu Sungai Cikeruh, Cikijing dan Citarik.

"Warga di 5 desa yang masih terendam banjir dengan ketingian 50 hingga 70 sentimeter masih berada di rumah masing masing," katanya, Rabu (22/11). Menurutnya, beberapa warga juga ada yang mengungsi ke rumah kerabat yang tidak jauh tempatnya.

Ia menuturkan, sebagian warga di desa yang sudah surut banjir mulai membersihkan sisa genangan air dan lumpur. "Banjir kali ini yang sampai ke Kelurahan Kencana hingga ke Stasiun kereta api kena banjir, parah," ungkapnya.

Dirinya berharap agar tidak terjadi banjir susulan yang bisa saja lebih parah. Katanya, sejak semalam pihaknya bersama para petugas dari instansi lain terus berpatroli dan memberikan pertolongan kepada warga yang menjadi korban banjir.

Baban mengatakan berbagai bantuan kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian dan lainnya telah didistribusikan kepada para korban. "Kami juga sudah lapor ke Dinas Sosial dan BPBD Kabupaten Bandung. Mereka sudah turun ke sini sejak semalam sampai saat ini masih memonitor kondisi lapangan," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement