REPUBLIKA.CO.ID, PAHANG -- Penggemar sepak bola Indonesia tentu masih ingat dengan gelandang serang asal Liberia Zah Rahan Krangar. Pemain yang sudah berusia 32 tahun itu selalu bergelimang prestasi saat membela Sriwijaya FC dan Persipura Jayapura.
Bersama Laskar Wong Kito, Zah Rahan telah memenangkan satu trofi Liga Indonesia dan tiga Copa Indonesia. Bersama Mutiara Hitam, Zah Rahan memenangi dua gelar juara liga dan satu Inter Island Cup. Ia pernah mendapatkan gelar pemain terbaik Liga Indonesia pada musim 2007/2008.
Sejak 2014 lalu, Zah Rahan pindah ke Liga Malaysia dengan memperkuat Felda United. Dikutip dari laman berita Malaysia, Stadium Mastro, Rabu (22/11), kontrak Zah Rahan dengan Felda sudah berakhir. Zah Rahan memastikan dirinya tak lagi melanjutkan kerja sama dengan Si Petarung yang bermarkas di Tun Abdul Razak Stadium.
Stadium Mastro menyebutkan informasi kepergian Zah Rahan dari Felda terdengar oleh sejumlah klub Liga 1 Indonesia. Tapi pemain yang punya catatan 32 penampilan dan lima gol untuk timnas Liberia itu memastikan tak akan kembali ke Liga Indonesia.
"Ya, sudah tentu Liga Malaysia adalah pilihan utama saya. Jika Anda membandingkan liga-liga di ASEAN sekarang ini, Malaysia memiliki liga terbaik," kata Zah Rahan.
Zah Rahan menilai kualitas Liga Malaysia lebih baik dalam hal taktik. Ia merasakan saling menghormati antarpemain dan klub lain. "Pemain di sini saling hormati pemain lain. Ini sangat penting dalam sepak bola," jelas dia.