Kamis 23 Nov 2017 18:07 WIB

Demokrat Harap Setnov Ikhlas Mengundurkan Diri

Rep: Santi Sopia/ Red: Bilal Ramadhan
Tersangka kasus korupsi KTP elektronik Setya Novanto
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Tersangka kasus korupsi KTP elektronik Setya Novanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Partai Demokrat Ferdinand Hutahean mengakui Demokrat punya harapan agar Ketua DPR RI Setya Novanto secara ikhlas mengundurkan diri, mengingat tidak dapat menjalankan tugas sebagaimana mestinya karena ditahan KPK. Tetapi, Ferdinand mengatakan, penggantian Novanto memang hak eksklusif Partai Golkar.

"Tetapi Demokrat tidak ingin terlalu jauh mencampuri hak eksklusif Partai Golkar, meski Demokrat berharap ada keikhlasan Pak Novanto agar mengundurkan diri," ujarnya di Jakarta, Kamis (23/11).

Partai Demokrat sangat berharap kebesaran Novanto agar secara ikhlas mengundurkan diri karena terhalang menjalankan tugas. Kendati prinsip kerja DPR kolektif kolegia yang mengartikan bisa diwakili para wakil pimpinan, menurut dia, tetapi pengunduran diri Novanto adalah demi kelancaran semuanya.

Dia juga menyebutkan Demokrat menyerahkan kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) yang akan memproses dugaan pelanggaram etik Novanto tersebut. Ferdinand menambahlan Demokrat tidak ingin mendesak-desak Golkar agar mencopot Novanto. Demokrat lebih menjaga sikap agar tidak terkesan menambah keriuhan dan kegaduhan di DPR.

"Tetapi tetap berharap keikhlasan Novanto untuk mundur," ujarnya menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement