REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sedikitnya 54 jamaah meninggal dalam serangan bom dan penembakan di sebuah masjid di Semenanjung Sinai utara Mesir. Serangan ini pun menyebabkan 75 orang lainnya mengalami luka-luka serius.
Dilansir dari Aljazirah, Jumat (24/11), ledakan terjadi di Desa al-Rawda, sebelah barat el-Arish, tak lama setelah shalat Jumat. Media negara Mesir, MENA, mengutip jumlah korban tewas dari sumber keamanan resmi. Ia juga mengatakan, 75 orang terluka dalam serangan tersebut.
Laporan media lokal mengatakan, setelah ledakan tersebut, orang-orang bersenjata di empat kendaraan off-road melepaskan tembakan ke arah jamaah.
Mesir telah bertahun-tahun berjuang melawan gerakan bersenjata di Semenanjung Sinai yang telah meningkat sejak militer menggulingkan presiden terpilih Mohamed Morsi dari Ikhwanul Muslimin pada pertengahan 2013.
Pada 2014, setelah sebuah bom bunuh diri yang menewaskan 31 tentara, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi mengumumkan keadaan darurat di semenanjung tersebut, dan menggambarkannya sebagai tempat bersarangnya teroris. Media lokal juga melaporkan adanya penutupan jalan Arish-Rafah.
Serangan tersebut terjadi sehari sebelum perbatasan Rafah yang merupakan pintu gerbang utama bagi orang-orang Palestina di Jalur Gaza dibuka selama tiga hari. Perbatasan dibuka awal pekan ini.