Ahad 26 Nov 2017 20:52 WIB

Jokowi: Terimakasih Medan, Maaf Banyak Terganggu

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Muhammad Hafil
Iring-iringan kereta kencana yang membawa pasangan Kahiyang Ayu Siregar-Bobby Afif Nasution (depan) dan Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo (tengah) pada kirab budaya rangkaian dari prosesi 'ngunduh mantu' pernikahan putri presiden, di Medan, Sumatra Utara, Ahad (26/11).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Iring-iringan kereta kencana yang membawa pasangan Kahiyang Ayu Siregar-Bobby Afif Nasution (depan) dan Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo (tengah) pada kirab budaya rangkaian dari prosesi 'ngunduh mantu' pernikahan putri presiden, di Medan, Sumatra Utara, Ahad (26/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan rasa terimakasihnya atas dukungan seluruh masyarakat Indonesia dalam prosesi 'Ngunduh Mantu' pernikahan putri kandungnya Kahiyang Ayu Siregar dengan Muhammad Bobby Afif Nasution di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.

Apresiasi tersebut disampaikan Kepala Negara usai mengikuti resepsi yang sekaligus menjadi puncak acara 'Ngunduh Mantu' Kahiyang dan Bobby di Perumahan Bumi Hijau Regency, Taman Setia Budi Indah, Kota Medan.

"Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Sumatera Utara khususnya Medan dan umumnya seluruh masyarakat Indonesia yang telah memberikan dukungan bagi terselenggaranya resepsi pernikahan maupun rangkaian ritual adat yang ada di Medan ini," ujar Jokowi, Ahad (26/11).

Meski demikian, Presiden menyadari jika acara tersebut menimbulkan ketidaknyamanan sejumlah pihak. Oleh karena itu, ia juga menghaturkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang merasa terganggu dengan ketidaknyamanan tersebut.

"Banyak yang terganggu kami sekeluarga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya," ujar Jokowi, dikutip dari siaran resmi Istana.

Di sisi lain, Presiden merasa lega dan tenang mengingat seluruh prosesi adat dan resepsi pernikahan telah berjalan dengan lancar. Sehingga ia pun bisa segera kembali melaksanakan tugasnya sebagai Kepala Negara.

"Saya kira ini sudah selesai semuanya. Alhamdulillah tinggal kerja," ucap Presiden.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement