REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Indonesia mengadakan Konvensi Nasional Humas (KNH) 2017 di IPB International Convention Center. Acara tersebut berlangsung selama dua hari tanggal 27-28 November.
Pada tahun ini, KNH 2017 mengambil tema 'Indonesia Bicara Baik' yang dianggap sesuai dengan kondisi zaman milenial saat ini.
"Dalam perkembangan dunia media sosial banyak konten negatif yang tersebar padahal banyak hal positif yang sudah dilakukan oleh negeri ini. Pemerintah dan Perhumas maupun profesi kehumasan kehumasan ini mengajak, ayo kita sampaikan hal-hal yang baik dan positif yang bisa menumbuhkan optimisme dan kepercayaan diri bagi Indonesia," ujar Menkominfo Rudiantara di IPB International Convention Center, Bogor, Senin (27/11).
Rudiantara mengajak masyarakat untuk menyebarkan berita-berita ataupun informasi yang baik dan positif. Hal ini untuk membuktikan bahwa Indonesia akan jadi lebih baik dari saat ini yang dalam kondisi sudah lebih baik.
Rudiantara juga menyatakan perlu adanya kampanye untuk membicarakan bahwa Indonesia dari segi ekonomi nantinya akan menjadi kekuatan ekonomi paling besar di tahun 2030. Indonesia juga akan berada pada puncak bonus demografi di tahun yang sama. Hal tersebut perlu diberitakan agar memunculkan optimisme tersebut.
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Perhumas Indonesia, Agung Laksamana mengatakan Konvensi kali ini memang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pada acara sebelumnya Konvensi lebih berfokus pada kompetensi atau permintaan profesionalisme kehumasan.
"Kali ini kami melihat seharusnya hubungan masyarakat (humas) mengambil tema yang lebih nasionalistik. Karena banyak pencapaian baik atau prestasi Indonesia yang tidak tersosialisasikan dengan baik," ucap Agung.
BPP Perhumas dan Badan Pengurus Cabang berdiskusi untuk memikirkan kontribusi apa yang bisa diberikan kepada pemerintah atau negara dalam aspek tersebut. Sehingga tema #IndonesiaBicaraBaik diambil untuk KNH tahun ini.
"Jadi kita nanti melihat seperti apa tantangan kita saat ini, apa yang bisa kita lakukan sekarang, dan dari industri-industri yang ada apa kebijakan yang bisa dilakukan. Tiga hal ini yang kita tekankan," ucap Agung.