Selasa 28 Nov 2017 17:34 WIB

Bencana Terjang Belasan Kecamatan di Sukabumi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Kondisi rumah yang berada ditepian Sungai Ciwidey banyak yang rusak berat dan sebagian hilang diterjang banjir bandang, di Desa Margamulya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Kamis (4/5). Dalam peristiwa tersebut sedikitnya 27 rumah warga rusak berat.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Kondisi rumah yang berada ditepian Sungai Ciwidey banyak yang rusak berat dan sebagian hilang diterjang banjir bandang, di Desa Margamulya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Kamis (4/5). Dalam peristiwa tersebut sedikitnya 27 rumah warga rusak berat.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana longsor dan banjir bandang dilaporkan menerjang belasan kecamatan di Kabupaten Sukabumi dalam dua hari terakhir. Peristiwa tersebut terjadi akibat tingginya intensitas hujan yang mengguyur.

Data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencan Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat ada 15 kecamatan yangt terdampak bencana pada Senin (27/11) dan Selasa (28/11). Ke 15 kecamatan tersebut yakni Nyalindung, Tegalbuleud, Kalapanunggal, Cidolog, Sagaranten, Caringin, Nagrak, Curug Kembat, Bantargadung, Parakansalak, Gunungguruh, Purabaya, Cibadak, Pabuaran, dan Palabuhanratu.

Bencana tersebar di sejumlah titik dan petugas dibagi untuk terjun ke semua lokasi, terang Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Maman Suherman kepada wartawan Selasa (28/11). Salah satu tim kata dia diterjunkan ke lokasi banjir bandang yang terjadi di jalan penghubung Sagaranten-Tegalbuleud.

Hasilnya, Maman mengatakan, banjir yang rutin terjadi ketika hujan deras ini hanya berlangsung selama empat jam. Awalnya kata dia memang ketinggian banjir sempat mencapai ketinggian 1,5 meter. Namun pada pukul 11.00 WIB banjir sudah surut.

Menurut Maman yang memimpin pantauan bencana di selatan Sukabumi bencana banjir ini sudah dianggap rutin oleh warga di sana. Selain di Sagaranten bencana banjir juga dilaporkan akibat meluapnya Sungai Cikaso, Kecamatan Cibitung.

Namun kata dia kondisi ini terjadi karena warga membangun tempat tinggal di bantaran sungai atau di bawah jembatan yang rawan terkena banjir. Akibatnya, lanjut dia, ketika sungai meluap maka otomatis permukian warga yang di bawah tersebut terkena banjir. Ke depan, dia mengatakan, pemkab berharap warga bisa memilih tempat yang aman untuk ditinggali.

Selain banjir lanjut Maman, dilaporkan pula terjadi bencana longsor di Pabuaran dan Surade serta Palabuhanratu. Khusus di Palabuhanratu longsor terjadi di Citarik dan Gunung Tanjung, terang dia. Kini sambung dia petugas telah mengerahkan alat berat untuk membersihkan material yang berada di jalan raya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement