Selasa 28 Nov 2017 19:46 WIB

Pengungsi Gunung Agung Melonjak

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ani Nursalikah
Erupsi magmatik Gunung Agung terlihat dari Kubu, Karangasem, Bali, Selasa (28/11).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Erupsi magmatik Gunung Agung terlihat dari Kubu, Karangasem, Bali, Selasa (28/11).

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGASEM -- Warga yang berada di sekitar zona bahaya Gunung Agung berduyun-duyun mendatangi posko-posko pengungsian terdekat, seperti Gedung Olah Raga (GOR) Swecapura di Klungkung. Hingga Selasa (28/11) pukul 18.00 WITA, jumlah pengungsi melonjak signifikan menjadi 38.678 jiwa yang tersebar di 225 titik.

"Jumlah ini melonjak signifikan dibanding sehari sebelumnya yang hanya 29.29.023 jiwa," kata Kepala Seksi Tanggap Darurat dan Kegawatdaruratan Pusat Pengendalian dan Operasional di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, I Komang Kusumaedi, Selasa (28/11).
 
Jumlah pengungsi saat ini diperkirakan terus bertambah. Kusumaedi memaparkan pengungsi di Karangasem mencapai 19.869 jiwa di 103 titik pengungsian dan merupakan jumlah terbanyak.
 
Pengungsi di Buleleng mencapai 5.992 jiwa di sembilan titik, disusul Klungkung (6.232 jiwa di 39 titik), Bangli (662 jiwa di dua titik), Tabanan (657 jiwa di tujuh titik), Denpasar (1.488 jiwa di 35 titik), Gianyar (2.917 jiwa di delapan titik), Badung (549 jiwa di lima titik), dan Jembrana (312 jiwa di 17 titik).
 
Tim Pencarian dan Penyelamatan (SAR) gabungan terus mengevakuasi warga, terutama yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) III dan II. Pukul 12.30 WITA mereka bergerak dari Pos Aju Selat menuju Yeh Kori, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem.
 
Sebanyak lima warga yang salah satunya balita dievakuasi ke pengungsian di Banjar Dukuh, Desa Sibetan.Tim SAR dari Pos Aju Rendang menuju Dusun Angsoka, Desa Besakih dan mengevakuasi empat orang ke pengungsian Desa Besang, Klungkung.
 
Kepala Kantor SAR Denpasar, I Ketut Gede Ardana mengatakan warga semakin sadar akan pentingnya evakuasi demi keselamatan diri dan keluarga. "Kami hari ini menerima permintaan bantuan evakuasi dari warga di Dusun Pangleg, Desa Jungutan. Ada 42 warga meminta dipindahkan ke pengungsian di Dusun Kelod, Desa Antiga, Kecamatan Manggis," katanya.
 
Ardana mengatakan tim juga mengevakuasi seorang warga yang tengah sakit keras dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karangasem. Hingga malam hari pukul 18.40 WITA, tim SAR gabungan masih sempat mengevakuasi warga di Banjar Patus Wates Kaja. Sebanyak 88 warga berhasil dibawa ke Paksi Bali, Klungkung.
 
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih memberlakukan status awas (level empat) untuk Gunung Agung dengan radius zona merah delapan kilometer (Km) ditambah perluasan sektoralnya 10 Km. Sepanjang pukul 00.00-18.00 WITA hari ini, aktivitas seismik Gunung Agung terpantau enam kali gempa vulkanis dangkal berdurasi 7-24 detik, lima kali gempa vulkanis dalam berdurasi 9-38 detik, satu kali gempa tektonik lokal berdurasi 36 detik, dan dua kali gempa tektonik jauh berdurasi 61-62 detik.
 
Tremor menerus dengan amplitudo satu hingga 20 milimeter (Mm) sempat berlangsung. Ini merupakan yang teraktif sepanjang krisis Gunung Agung September-November 2017.
 
Gunung Agung semakin menunjukkan peningkatan aktivitas dengan lontaran kerikil serta batu yang teridentifikasi di Desa Dukuh. Jaraknya empat kilometer dari puncak kawah. Batu panas yang suhunya diperkirakan mencapai 500 derajat celsius itu berukuran sebesar kepalan tangan orang dewasa. Laporan tersebut dijadikan dasar tim gabungan untuk mempercepat evakuasi warga yang masih bertahan di zona awas.
 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement