REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan hujan deras disertai angin kencang di wilayah ini, Selasa pagi hingga petang, menyebabkan 43 titik tanah longsor. Akibatnya sejumlah bangunan dan fasilitas umum rusak tertimpa longsoran tanah.
Informasi dari Pusat Pengendalian dan Operasional (Pusdalops) BPBD Kabupaten Bantul, menyebutkan tanah longsor menimpa rumah, menutup akses jalan, talut ambrol, dan menjebol tembok rumah, serta jembatan putus, jaringan listrik, aliran PDAM bocor, fasilitas kesehatan, dan fasilitas umum.
BPBD menyatakan tidak ada korban jiwa akibat kejadian tanah longsor pada Selasa (28/11) itu, tetapi mengakibatkan satu korban mengalami luka parah pada kejadian longsor di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri.
Kejadian longsor itu terdapat di Desa Mangunan lima titik, Desa Bangunjiwo satu titik, Desa Selopamioro tiga titik, Desa Muntuk tiga titik, Desa Srimartani delapan titik, Desa Sitimulyo satu titik, dan Desa Sriharjo satu titik.
Selain itu, di Desa Wukirsari tiga titik, Desa Girirejo satu titik, Desa Terong satu titik, Desa Seloharjo satu titik, Desa Segoroyoso satu titik, Desa Srimulyo satu titik, Desa Trimulyo dua titik, dan di Desa Karangtengah dua titik.
Selanjutnya, di Desa Patalan satu titik, Desa Sumbermulyo satu titik, Desa Sriharjo satu titik, Desa Sitimulyo satu titik, Desa Wonolelo satu titik, dan Desa Panggungharjo satu titik.
Selain mengakibatkan tanah longsor, hujan disertai angin kencang karena dampak Siklon Tropis Cempaka di wilayah DIY itu juga mengakibatkan pohon tumbang di Bantul yang tercatat di 56 titik kejadian.
Dampak dari pohon tumbang itu menimpa jaringan listrik, fasilitas umum, menutup akses jalan, menimpa rumah warga, dan menimpa kendaraan yang sedang melintas di jalan. Dalam kejadian ini, tidak ada korban jiwa.