Rabu 29 Nov 2017 17:05 WIB

MUI Kota Tangerang: Ilmu Debus Itu tak Boleh

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah seniman debus melakukan atraksi permainan api (ilustrasi)
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Sejumlah seniman debus melakukan atraksi permainan api (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang merespons fenomena ilmu debus yang mencelakakan 14 warga Tangerang. Ketua Umum MUI Kota Tangerang, Kiai Edi Junaedi Nawawi mengatakan jika debus adalah sesuatu yang membahayakan, maka hukumnya adalah dilarang. "Kalau yang begitu (melukai) sudah haram, karena jadi membahayakan," ujar dia saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (29/11).

Kiai Edi mengatakan, sesuatu yang membahayakan harus mendapat penolakan. Kiai Edi juga mengatakan akan memberikan usulan kepada MUI Pusat agar menetapkan fatwa terkait ilmu debus yang menurut dia tidak hanya sekali melukai warga yang tertarik mempelajarnya.

"Mungkin terjadi (kecelakaan) seperti itu bukan hanya itu saja, sering itu. Cuma dulu enggak diekspose, kalau ini kan sekarang diekspose akhirnya," jelas dia.

Sedangkan sikap MUI Kota Tangerang sendiri, kata dia, tegas menolak adanya ilmu debus yang dinilai menimbulkan bahaya. "Kita akan ajukan itu, biar ada fatwanya. Kalau saya mah enggak boleh," ujar dia mengakhiri.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”

(QS. At-Tahrim ayat 8)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement