Ahad 03 Dec 2017 03:05 WIB

Melki Siap Penuhi Pemanggilan Ulang KPK Terkait Novanto

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Israr Itah
Melki Laka Lena (kedua kiri).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Melki Laka Lena (kedua kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPD I NTT Partai Golkar Meki Laka Lena mengaku siap memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jika dirinya kembali diundang. Sebelumnya, calon gubernur NTT tersebut telah dipanggil KPK sebagai saksi meringankan bagi tersangka korupsi KTP-el Setya Novanto pada Senin (27/11) lalu, namun ia tidak hadir.

"Saya ada urusan partai, tapi kalau saya dipanggil lagi saya hadir," kata Melki, di Jakarta, Sabtu (2/12).

Terkaitannya dengan kasus mega proyek KTP-el, Melki mengaku pada saat itu dirinya menjabat sebaga staf ahli fraksi pada 2012-2013. Menurut penuturannya, pada waktu ia murni hanya mengurus soal politk.

"Saya dari awal sudah bikin batas, urusan saya politik. Kaya gini-ginilah, komunikasi politik. Saya tau ada KTP-El setelah saya masuk di sana, jadi saya tanpa beban aja urus soal itu," katanya.

Sampai hari ini, ia mengaku belum menerima surat pemanggilan ulang dari KPK. Pada saat pemanggilan pertama, ia telah terlanjur berjanji untuk menghadiri kegiatan partai. Melki kemudian menyerahkan surat izin ke KPK yang menyatakan bahwa dirinya tidak bisa hadir memenuhi panggilan KPK. Namun ia kembali menegaskan jika dipanggil kembali dirinya akan hadir.

"Saya akan hadir," tegasnya.

Sebelumnya, KPK telah memeriksa tiga saksi, yang terdiri dari dua saksi meringankan dan satu saksi ahli. Saksi meringankan yang telah hadir antara lain politisi Partai Golkar, yang juga Ketua Badan Anggaran DPR RI, Aziz Syamsuddin, dan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Golkar, Maman Abdurrahman. Sementara itu satu saksi ahli yang hadir antara lain Pakar Ahli Hukum Tata Negara, Margarito Kamis. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement