REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Silklon tropis Dahlia yang menerjang sejumlah kawasan Indonesia khususnya di Pulau Jawa mulai perlahan menjauh. Arah dan pergerakan siklon ini menuju ke Selatan mengarah ke utara Benua Australia.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia Hary Djatmiko dari pantauan BMKG belum akan ada siklon tropis lanjutan pasca siklon Dahlia. Walaupun bibit-bibit adanya siklon badai trapis ada, tapi potensinya kecil.
"Belum ada. Kalau potensinya memang ada terlihat tapi sangat kecil," ujar Hary, Ahad (3/12).
Hary menuturkan, terdapat sedikitnya 10 siklon tropis yang memiliki potensi memasuki kawasan Indonesia. Selain Cempaka dan Dahlia masih ada siklon Anggrek, Bakung, Flamboyan, Kenanga, Lili, Mangga, Seroja,dan Teratai.
Siklon-siklon ini cukup memberikan dampak buruk pada kondisi cuaca. Siklon Dahlia misalnya, berdampak pada peningkatan hujan lebat, tinggi gelombang, angin kencang, maupun potensi kilat/petir di beberapa wilayah di Indonesia.
Dampak yang ditimbulkan seperti Hujan sedang hingga lebat di pesisir Barat Bengkulu hingga Lampung, Banten, dan Jawa Barat bagian Selatan. Angin kencang > 20 knot (36 km/jam) di pesisir Barat Sumatera Barat hingga Lampung, Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Kemudian terjadi gelombang laut dengan ketinggian 2,5 - 4,0 meter di Perairan Kep. Nias, Perairan Kep. Mentawai, Samudra Hindia barat Aceh hingga Kep. Mentawai. Gelombang laut dengan tinggi 4,0 - 6,0 meter di Perairan Enggano, Perairan Barat Lampung, Samudera Hindia Barat Enggano hingga Lampung, Selat Sunda bagian Selatan, Perairan Selatan Banten, Samudra Hindia Selatan Banten.
Meski siklon Dahlia mulai menjauh dan tidak ada siklon lanjutan, Hary menghimbau masyarakat tetap waspada dengan kondisi cuaca saat ini. Masyarakat tetap harus bersiaga akan adanya potensi genangan, banjir maupun longsor bagi yang tinggal di wilayah berpotensi hujan lebat terutama di daerah rawan banjir dan longsor terutama di daerah dataran rendah, daerah cekungan, bantaran kali atau sungai, perbukitan, lereng-lereng dan pegunungan.
Waspada terhadap potensi hujan disertai angin kencang yang dapat menyebabkan pohon maupun papan reklame atau baliho tumbang dan roboh serta yang berbahaya bagi kapal berukuran kecil. Selain itu masyarakat agar tidak berlindung di bawah pohon jika hujan disertai kilat/petir.
Menurut Hary, kondisi seperti hujan lebat dan angin kencang masih memungkinkan terjadi. Sebab bulan Desember mulai memasuki musim penghiujan. Sehingga potensi adanya bencana masih akam terjadi.
"Walau siklon Dahlia menjauh, tapi sekarang puncaknya musim hujan. Jadi masyarakat tetap harus waspada dengan kondisi itu," ujarnya.