Ahad 03 Dec 2017 11:28 WIB

Jasa Marga: Puncak Arus Balik akan Terjadi Hingga Dini Hari

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Andri Saubani
Penumpang menunggu kereta di Stasiun Gambir, Jakarta, Rabu (29/11). Memasuki libur panjang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada Jumat, 1 Desember 2017, PT KAI Daop 1 Jakarta akan mengoperasikan 11 Kereta Api (KA) tambahan tujuan Solo, Bandung, dan Cirebon yang dimulai pada 29 November hingga 4 Desember 2017.
Foto: Rivan Awal Lingga/Antara
Penumpang menunggu kereta di Stasiun Gambir, Jakarta, Rabu (29/11). Memasuki libur panjang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada Jumat, 1 Desember 2017, PT KAI Daop 1 Jakarta akan mengoperasikan 11 Kereta Api (KA) tambahan tujuan Solo, Bandung, dan Cirebon yang dimulai pada 29 November hingga 4 Desember 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puncak arus balik libur panjang Maulid Nabi 2017 terjadi pada hari ini, Ahad (3/12). PT Jasa Marga (persero) Tbk. memprediksi puncak arus balik terjadi pada sore hingga malam hari. "Info dari Pak Hervian, kecenderungan puncak arus balik terjadi pada shift 2 dari sore hingga malam hari, dan ada kemungkinan juga berlanjut hingga dini hari," ujar Kepala Hubungan Masyarakat (Kahumas) PT Jasa Marga, Dwimawan Heru, ahad (3/11).

Jasa Marga sendiri memprediksikan sekitar 92 ribu kendaraan akan kembali menuju Jakarta melalui Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama. Volume kendaraan tersebut mengalami kenaikan sebesar delapan persen dari lalu lintas normal GT Cikarang Utama.

Dalam siaran pers yang diterima Republika, nantinya akan ada peningkatan kapasitas di GT Cikarang Utama dengan memanfaatkan gardu reversibledan gardu portablepada jam-jam padat. Sehingga total gardu yang tersedia nantinya berjumlah 31 gardu keluar (arah Jakarta).

Selain menambah gardu, usaha peningkatan kapasitas lajur juga dilakukan dengan rekayasa lalu lintas contraflowatas diskresi pihak kepolisian. Lalu percepatan response time penanganan gangguan lalu lintas dengan penempatan petugas dan unit layanan lalu lintas pada lokasi rawan kepadatan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement