REPUBLIKA.CO.ID, LHOKSEUMAWE -- Bupati Aceh Utara, Provinsi Aceh Muhammad Thaib, menyatakan, daerahnya kini berstatus darurat banjir. Penepatan status darurat itu setelah bencana tersebut meluas di berbagai kecamatan, menyusul hujan lebat yang terus menerus mengguyur wilayah itu.
Kepada wartawan di Lhokseumawe, Senin (4/12), Bupati mengatakan, melihat kondisi banjir yang semakin meluas di berbagai wilayah, maka setelah dilakukan evaluasi dan dengar pendapat dari berbagai unsur, maka Aceh Utara dinyatakan darurat banjir. "Kita sudah nyatakan bahwa Kabupaten Aceh Utara saat ini sedang darurat banjir, sehingga upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk mengantisiapsi hal ini akan menjadi prioritas kita," ucap Bupati Aceh Utara.
Menurutnya, hampir sebagian besar wilayah di Aceh Utara saat ini sedang banjir. Dari 27 kecamatan, 19 di antaranya terendam banjir. Bahkan di daerah yang parah banjirnya warga sudah mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Thaib mengatakan, dengan keadaan darurat tersebut, pihaknya terus memantau perkembangan kondisi terkini bencana banjir di Aceh Utara. "Bersama dengan unsur Muspida lainnya seperti Polisi dan TNI, kita terus memantau kondisi terkini bencana banjir ini, sehingga dapat dideteksi secara dini berbagai kebutuhan dan penangangan korban banjir," jelas Muhammad Thaib.
Sedangkan mengenai kebutuhan bahan makanan, orang nomor satu di Aceh Utara ini mengatakan, untuk stok bahan makanan tidak ada kendala dan bantuan dari Provinsi Aceh juga ada. "Untuk kebutuhan bahan makanan, Insyaallah mencukupi. Apalagi, ada tambahan lagi dari Pemerintah Provinsi Aceh dan disalurkan ke posko-posko penanganan banjir di daerah-daerah bencana," terang Bupati Aceh Utara.