REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) mengatakan, Indonesia adalah negara dengan jumlah perokok tertinggi di dunia yaitu sebanyak hampir 90 juta. Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementerian PPPA Lenny Nurhayati Rosalin mengatakan, saat ini jumlah perokok di Tanah Air mencapai hampir 90 juta.
Kini Indonesia menduduki peringkat nomor satu perokok terbanyak di dunia. "Atau sekitar tujuh dari 10 laki-laki merokok," ujarnya saat pembukaan seminar Pelarangan Iklan Rokok untuk Menyelamatkan Generasi Penerus Bangsa, di Jakarta, Rabu (6/12).
Tingginya jumlah perokok ini, kata dia, tentu menjadi sasaran empuk produsen rokok untuk mempromosikan rokoknya. Mulai dari peringatan gambar dalam setiap bungkus rokok yang bergambar tengkorak yang bisa ditangkap calon perokok seperti terkesan anak yang merokok itu macho (maskulin) dan disuruh merokok.
Padahal, saat ia pergi ke Belanda beberapa waktu lalu, ia mengaku melihat rokok-rokok dijual di tempat di pojok atau sudut-sudut tempat. Di bungkusnya pun, dia melanjutkan, terlihat gambar/foto menyeramkan seperti kanker paru-paru.
Kemudian di iklan rokok yang ditayangkan di Indonesia saat ini seolah-olah anak-anak muda yang macho seperti melakukan terjun payung. Ia menambahkan, iklan rokok ini juga ditayangkan di puluhan banner. Bahkan, kata dia, banyak pelajar anak sekolah melihat iklan rokok begitu keluar pagar sekolahnya.
"Mereka (produsen rokok) promosi habis-habisan," katanya.
Padahal, kata dia, rokok bisa mengancam kesehatan. Bahkan, sepertiga anak-anak yang terpapar rokok mengalami stunting (balita bertubuh pendek).