Kamis 07 Dec 2017 06:09 WIB

FBI Gagalkan Rencana Serangan terhadap Masjid Florida

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Reiny Dwinanda
Islamofobia (ilustrasi)
Foto: Bosh Fawstin
Islamofobia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Kepolisian Florida telah menahan seorang lelaki berusia 69 tahun yang menurut saksi mata berencana menyerang sebuah masjid, dilansir dari BBC, Selasa (5/7).

Menurut FBI, lelaki yang diketahui bernama Bernandino Bolatete itu menargetkan Pusat Kajian Islam Florida Timur Laut di Jacksonville. Ia merupakan seorang imigran asal Filipina.

Sheriff Jacksonville, Mike Williams, mengatakan, Bolatete memiliki sentimen anti-Islam yang kuat. “Ia mempunyai persenjataan untuk melakukan serangan tersebut,” tuturnya dalam sebuah konferensi pers, Senin (4/12) waktu setempat.

Dalam investigasi, Bolatete sempat mengatakan kepada salah seorang petugas yang tengah menyamar bahwa ia berencana memanjat masjid. Ia memiliki keinginan mendalam untuk bisa menyerang masjid sebelum meninggal akibat penyakit ginjal yang dideritanya.

FBI mengungkapkan, Bolatete memiliki lima senapan untuk digunakan dalam serangan. “Saya hanya ingin mencoba ke orang-orang aneh tersebut obat mereka sendiri. Ini akan menjadi peristiwa besar,” ujarnya, menurut transkrip FBI dalam percakapan yang direkam diam-diam.

Sementara itu, perwakilan dari Pusat Kajian Islam Florida Timur mengatakan, mereka terkejut terkait adanya penyelidikan tersebut. “Kami tidak mengetahui sama sekali apa motivasi orang ini terhadap tindakan kejam yang direncanakannya,” ujar juru bicara, M Shraf Shaikh.

Pada Selasa, saudara laki-laki tersangka, Pedro Bolatete, mengatakan kepada saluran berita lokal bahwa tersangka bekerja di toko minuman keras di dekat Emerson. Tersangka tiba di Amerika Serikat sekitar 2010, setelah saudaranya mengajukan petisi kepada pemerintah untuk mendapakan visa, atau dikenal sebagai kartu hijau. “Ia seorang pecinta senjata. Ia suka mengumpulkan senjata,” ujar Pedro.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement