Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menkopolhukam Wiranto (kiri) dan Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir (kanan) menyampaikan pernyataan sikap terkait pernyataan sepihak Amerika Serikat atas diakuinya Yerusalem sebagai ibu kota Israel di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/12). (FOTO : Antara/Puspa Perwitasari)
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menkopolhukam Wiranto (kedua kiri), Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kiri), Mensesneg Pratikno (kedua kanan) dan Juru Bicara Presiden Johan Budi (kanan) menjawab pertanyaan wartawan usai menyampaikan pernyataan sikap terkait pernyataan sepihak Amerika Serikat atas diakuinya Yerusalem sebagai ibu kota Israel di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/12). (FOTO : Antara/Puspa Perwitasari)
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menkopolhukam Wiranto (kedua kiri) dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai menyampaikan pernyataan sikap terkait pernyataan sepihak Amerika Serikat atas diakuinya Yerusalem sebagai ibu kota Israel di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/12). (FOTO : Antara/Puspa Perwitasari)
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan terkait pernyataan Trump atas Yerusalem, di Istana Kepresidenan, Bogor, Kamis (7/12). (FOTO : Republika/Debbie Sutrisno)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengecam keras pengakuan sepihak Amerika Serikat terhadap Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Presiden dengan tegas meminta pemimpin Amerika mempertimbangkan kembali keputusan itu.
"Indonesia mengecam keras pengakuan sepihak AS terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan meminta AS mempertimbangkan kembali keputusan tersebut," kata Presiden Jokowi saat melakukan konferensi pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/12).
Jokowi mengatakan, pengakuan secara sepihak tersebut telah melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Padahal, AS pun menjadi anggota tetap PBB.
Advertisement