Kamis 07 Dec 2017 20:36 WIB

400 RS Swasta Belum Jadi Mitra BPJS Kesehatan

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andi Nur Aminah
Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mencatat dari sekitar 2.700 rumah sakit dan klinik utama, sekitar 400 RS belum menjadi mitra fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan (FKTL) dengan BPJS Kesehatan. Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris mengakui, dari sekitar 2.700 unit RS dan klinik utama yang ada di Tanah Air, hanya tinggal sekitar 400 RS swasta lagi yang belum bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

Namun, ia membantah kalau RS swasta itu enggan bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. "Ada beberapa RS swasta yang belum bisa diajak kerja sama karena memang syaratnya belum terpenuhi seperti belum terakreditasi, jumlah sumber daya manusia tidak cukup, infrastruktur tidak memenuhi aturan kementerian. Jadi kalau dikatakan RS swasta enggak berminat faktanya 60 persen (yang bekerja sama dengan BPJS kesehatan, Red) adalah RS swasta," ujarnya saat acara diskusi media bertema 'Seluk Beluk JKN', di Jakarta, Kamis (7/12).

BPJS Kesehatan mencatat hingga 1 Desember 2017, dalam memberikan pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan relah bermitra dengan 21.514 fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) yang terdiri atas 9.839 puskesmas, 4.828 dokter praktik perorangan, 5.645 klinik pratama, 16 RS kelas D pratama, serta 1.186 dokter gigi. Sementara di tingkat rujukan, BPJS Kesehatan telah bermitra dengan 5.651 FKTL yang terdiri atas 2.271 rumah sakit dan klinik utama, 2.362 apotek, dan 1.018 optik.

"Faskes alhamdulilah per hari ini sudah 81 persen dari seluruh RS telah bergabung. Jadi program ini sangat atraktif untuk RS swasta," ujarnya.

Ia menambahkan fasilitas kesehatan (faskes) ini untuk memberikan pelayanan kesehatan pada 186.602.571 jiwa peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement