REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia mengecam pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
“Pemerintah Indonesia tak akui hal itu (pernyataan Trump, red). Presiden Joko Widodo justru mendorong dan mengakui kemerdekaan Palestina, dan inilah yang terus kita galakkan,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara kepada Republika.co.id, disela-sela acara Silatnas Stakeholders Konten Keislaman yang diselenggarakan Lembaga Pentashih Buku dan Konten Keislaman (LPBKI) MUI, Jumat (8/12) di Jakarta.
Menkominfo menegaskan, Presiden Jokowi meminta kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk menggelar sidang menyikapi pernyatan Presiden Trump.
“Bapak Presiden menyatakan akan hadir di Turki pada sidang OKI tanggal 13 Desember mendatang dan berbicara di forum itu untuk menyampaikan pandangan Indonesia dan meminta seluruh negara untuk mengakui kemerdekaan Palestina. Ini yang akan diperjuangkan,” kata Menkominfo.
Pernyataan Trump itu, kata Menkominfo, benar-benar telah menyimpang dan merusak bagian dari perdamaian. “Yerusalem yang disitu ada Al-Quds (Masjidil Aqsha), jelas-jelas merupakan ibukota Palestina. Indonesia sangat mengecam pernyataan Presiden AS itu, karena mengganggu cita-cita Palestina untuk merdeka,” tegas Menkominfo.
Indonesia telah ditunjuk menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa tentang Al-Quds pada tahun 2016 lalu. Dan ketika sekarang Presiden AS menyatakan Yerusalem adalah ibu kota Israel, maka Indonesia sangat murka. “Kita sangat mengecam pernyataan Presiden AS itu,” kata dia.