REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, hingga kini kepolisian sudah berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) dalam mencari tersangka penyiraman air keras Novel Baswedan.
"Kita masih butuh mendapatkan info dari Dukcapil," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jumat (8/12).
Kepada Dukcapil, kata Argo, kepolisian mencari foto-foto yang wajahnya kira-kira serupa dengan sketsa wajah tersangka. Karena menurut dia, foto yang terdata jumlahnya ratusan ribu. "Harus pelan-pelan toh," kata dia.
Meskipun sudah menemukan sketsa wajah tersangka, ternyata kepolisian juga masih membutuhkan semua pihak termasuk masyarakat. Menurutnya, walaupun sudah ada panggilan hotline hingga 500an, ternyata belum ada laporan yang informasinya signifikan.
Belum ditemukannya pelaku tak membuat polisi ingin membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF). "Kepolisian belum mengarah ke sana ya karena kita setiap saat masih ada perkembangan berkaitan dengan itu. Misalnya ada informasi harus diberikan kepada polisi, informasi jangan disimpan tapi diberikan kepada polisi, nanti biar kita melakukan penyelidikan," ujar Argo.
Penyidik KPK Novel Baswedan mengalami penyerangan berupa penyiraman air keras berjenis Asam Sulfat atau H2SO4 pada Selasa (11/4). Sampai saat ini, pria yang menangani kasus mega korupsi proyek KTP-el itu pun masih menjalani perawatan intensif di Singapura untuk menyembuhkan penglihatannya imbas dari penyerangan itu.