REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mohamad Sohibul Iman, mengatakan Partai Gerindra memiliki hak untuk menentukan langkah sendiri di Pilkada Jawa Barat (Jabar). Pihaknya menegaskan tidaksakit hati jika nantinya akan pecah kongsi koalisi dengan Gerindra.
"Setiap Parpol punya hak. Namanya juga Parpol. Dalam politik tidak boleh bawa perasaan (baper). Nanti sakit hati, " ujar Sohibul kepada wartawan usai memberikan orasi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Gambir, Jakarta Pusat, Ahad (10/12).
Sementara itu, terkait perkembangan terakhir Pilkada Jabar, Sohibul mengungkapkan jika Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Amir Syamsudin sudah memyampaikan kepadanya terkait dukungan kepada pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu. Dukungan tersebut disambut baik oleh PKS.
"Saya sampaikan kepada Pak Amir bahwa kami pun akan menyampaikan itu semua ke lembaga tertinggi di PKS yaitu badan pekerja majelis syuro atau dewan pimpinan tingkat pusat. Untuk deklarasi kami menanti majelis syuro', " katanya.
Sebelumnya, calon wakil gubernur Jabar dari PKS, Ahmad Syaikhu mengatakan pihaknya masih berharap terbentuknya koalisi utuh untuk menghadapi pilkada Jawa Barat 2018 mendatang. Hal ini untuk semakin mempermudah proses pemenangan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jabar.
Awalnya lanjut dia PKS dan Gerindra berusaha melakukan koalisi. Namun dalam perjalannya terjadi gonjang-ganjing. Selanjutnya kata dia kini PKS bersama dua partai lainnnya yakni Demokrat dan PAN menjalin koalisi mengusung Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu.
Kini kata Syaikhu, PKS berupaya mengajak kembali Gerindra untuk membangun koalisi. Jika koalisi ini bergabung secara utuh maka kata dia ada sebanyak 37 kursi di DPRD Jabar yang mendukung pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu.