REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Jawa Tengah, kembali mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai bencana tanah longsor menyusul masih tingginya intensitas hujan di wilayah tersebut.
"Waspadai kemungkinan terjadinya bencana tanah longsor," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Arief Rahman di Banjarnegara, Rabu (13/12).
Dia menjelaskan, beberapa hari yang lalu, sempat terjadi longsor meskipun dalam skala kecil yang menutup badan jalan kabupaten di Desa Sinduaji, Kecamatan Pandanarum. "Pembersihan material tanah longsor yang menutup badan jalan telah selesai dilakukan," katanya.
Pembersihan material longsor, kata dia, segera dilakukan agar akses masyarakat tidak terganggu.
Sementara itu, dia juga menambahkan, rapat koordinasi kebencanaan telah digelar sebagai upaya antisipasi bencana di wilayah Banjarnegara, "Minggu lalu kita sudah mengelar rapat koordinasi kebencanaan dengan camat, SKPD terkait, juga dengan unsur TNI dan Polri," katanya.
Sementara itu, Pakar Hidrologi dan Sumber Daya Air, Universitas Jenderal Soedirman, Yanto, Ph.D juga mengingatkan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan setelah berakhirnya fenomena monsoon break karena biasanya terjadi hujan lebat selama beberapa hari.
Dia menjelaskan, periode monsoon break di Indonesia, yang berlangsung pada 4 ¿ 12 Desember 2017 baru saja berakhir. "Monsoon break adalah periode di mana aktivitas monsoon menjadi sangat lemah atau bahkan nihil yang ditandai dengan rendahnya curah hujan di hampir seluruh wilayah di Indonesia, termasuk Jawa Tengah. Pasca-monsoon break biasanya diikuti dengan kejadian hujan lebat selama beberapa hari," katanya. Hujan lebat, kata dia, berpotensi menyebabkan banjir dan juga tanah longsor.