Kamis 14 Dec 2017 01:17 WIB

UMY Wakili Indonesia dalam YSEALI 2018

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Gita Amanda
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali menerima 79 mahasiswa asing dari 14 negara.
Foto: UMY
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali menerima 79 mahasiswa asing dari 14 negara.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Ketekunan menjadi kunci kesuksesan Rahmat Aris, mahasiswa Ekonomi Perbankan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (EPI UMY 2017). Ia menjadi salah satu dari tiga mahasiswa Indonesia yang terpilih menjadi peserta pertukaran pelajar ke Amerika Serikat dengan YSEALI (Young Southeast Asian Leaders Initiative).

YSEALI sendiri merupakan sebuah program pertukaran pelajar ke Amerika Serikat dengan tujuan untuk menjaring pemimpin-pemimpin muda dari negara ASEAN, dan salah satunya adalah Indonesia. Pada program ini, peserta akan diberikan kesempatan untuk mengikuti kuliah secara intensif pada salah satu universitas atau perguruan tinggi di USA selama lima minggu.

 

Rahmat Aris menjelaskan bahwa awal mula mendaftar program tersebut, terdapat sekitar 1.600 pendaftar lainnya juga turut serta. Lantas dipilih 20 mahasiswa yang lolos untuk kemudian diwawancai langsung oleh Kedutaan Amerika Serikat. Kemudian dari 20 mahasiswa tersebut, terpilihlah tiga mahasiswa Indonesia yang satu di antaranya adalah Rahmat Aris.

 

"Saya sendiri diterima di Arizona State University. Saya akan berada di sana mulai dari tanggal 25 Maret sampai 29 April 2018. Dalam hal ini, kegiatan yang akan kami laksanakan pertama membangkitkan semangat untuk menjadi pemimpin, kemudian yang kedua seminar-seminar internasional dimana kami akan dilatih oleh tenaga ahli yang berpengalaman di bidangnya. Dan yang ketiga akan ada diskusi antar mahasiswa," jelas Rahma, Rabu (13/12).

 

Mahasiwa yang sebelumnya juga pernah mendapatkan beasiswa di Rusia saat SMA ini juga berpesan agar semua mahasiswa, terutama mahasiswa baru, untuk lebih aktif di segala kegiatan. Baik ikut Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), organisasi yang ada di kampus ataupun komunitas yang ada.

 

Sementara itu, Syarif Asad selaku dosen pendamping dari program studi EPI UMY, mengatakan bahwa fakultas dan juga program studi sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh para mahasiswanya.

 

"Kami sangat mengapresiasi setiap kegiatan yang dilakukan mahasiswa kami. Merujuk pada amanah rektor yang disampaikan melalui Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, bahwa setiap mahasiswa memiliki hak yang sama dalam mendapatkan pelayanan, termasuk dukungan dana untuk kegiatan-kegiatan yang diikuti mahasiswa yang bersifat mendorong fakultas maupun universitas agar lebih eksis di kancah Internasional," jelasnya.

 

Syarif juga menyampaikan bahwa dengan kegiatan internasional yang diikuti oleh mahasiswa, potensi yang mereka miliki tentunya juga akan berkembang lebih baik. Selain itu, lanjutnya, sesuai kredo UMY yakni Muda Mendunia, tentunya setiap program studi mempunyai kewajiban untuk mendorong mahasiswanya dalam segala kegiatan.

 

"Bukan hanya kegiatan yang berskala nasional, namun juga hingga skala internasional. Sebab dengan keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan internasional, potensi diri yang mereka miliki tentunya juga dapat dikembangkan secara lebih baik," kata dia.

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement